Laporan Wartawan Tribun Jabar, Doni Indra/Gani Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, MAJALENGKA - Panyaweuyan, perbukitan di kaki Gunung Ciremai, tepatnya di Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, kini menjadi primadona wisatawan.
A photo posted by Sofyan A. Fauzi (@sofyanachmad) on Feb 18, 2016 at 5:45pm PST
Perbukitan di Panyaweuyan, selain menawarkan keindahan pesona alami, juga lahan bercocok tanam penduduk yang berbentuk terasering.
Terasering di sini bukan persawahan, melainkan tanaman sayuran jenis bawang daun.
Petani di sana memang mayoritas petani sayuran.
Lahan yang berundak-undak di atas perbukitan ditambah panorama pegunungan yang mengelilingi Panyaweuyan menjadi daya tarik tersendiri.
Apalagi jika bawang daun yang sudah ditanam tumbuh, areal hijau memanjakan mata setiap orang yang datang.
Inilah gambar-gambar yang diabadikan oleh fotografer Tribun Jabar Gani Kurniawan tentang keindahan pesona terasering Panyaweuyan, Majalengka.
Tribun Jabar/Gani Kurniawan.
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Pengunjung bisa menyaksikan keindahan alam dari jalan utama.
Namun, untuk lebih puas, bisa naik ke ladang yang lebih tinggi lagi.
Dari lokasi yang lebih tinggi, ke mana pun mata memandang, bakal disuguhi oleh panorama keindahan terasering dan gunung tertinggi di Jawa Barat.
Mod, penduduk setempat, mengatakan, kawasan terasering sendiri saat ini cukup banyak dikenal orang.
Bahkan, setiap hari libur, wisatawan dari berbagai kota di Indonesia kerap datang untuk menikmati keindahan alam Panyaweuyan.
"Apalagi kalau bawang daun sudah mulai tumbuh, mulai hijau, pada ke sini foto-foto. Mereka senang ke sini. Mungkin di tempat mereka, yang kayak gini enggak ada," katanya.
A photo posted by Info Cirebon (@infocrbcom) on Feb 17, 2016 at 1:04pm PST
Juamad (50), petani lainnya, mengatakan, tak hanya bawang daun yang ditanam petani di lokasi terasering Panyaweuyan.
Para petani, ujarnya, menanam sayuran lainnya seperti kentang, bawang merah, dan kol.
"Tapi memang semua bentuk ladangnya sama (terasering)," ujar penduduk Blok Cibuluh ini kepada Tribun saat sedang memanen kentang di lahannya, Kamis (18/2) pagi.
Juamad mengatakan, lokasi ini sejak dahulu memang kerap didatangi oleh masyarakat.
Namun, baru akhir-akhir ini pengunjung semakin banyak, dari luar kota pun datang.
"Bule juga sampai ke sini, foto-foto di sini. Kami petani sih enggak keganggu, asalkan tidak merusak lahan pertanian," katanya. (dra/gan)