TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Aroma durian tercium begitu memasuki desa ini.
Hampir setiap rumah dan lapak-lapak kecil di pinggir jalan menjajakan buah yang berjuluk "King of Fruit" itu.
Di sepanjang jalan itu terparkir puluhan kendaraan di mana penumpangnya sedang asyik menikmati durian.
Ya, ini lah Desa Mantenan Giyanti di Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, yang baru saja dideklarasikan sebagai Kampung Durian, Sabtu (20/2/2016).
Ilustrasi durian.
"Sekitar 80 persen durian yang ada di Candimulyo berasal dari Desa Mantenan ini," kata Supriyanto warga setempat.
Kecamatan Candimulyo memang dikenal sebagai daerah sentra durian di Magelang.
Setiap tahun, digelar Festival Durian untuk menarik kunjungan wisatawan dan penggemar durian datang ke daerah ini.
Laki-laki 30 tahun ini mengatakan pendeklarasian Desa Mantenan menjadi Kampung Durian sebagai upaya untuk mengangkat desa ini agar lebih dikenal ke luar daerah.
"Kami ingin desa ini menjadi kawasan wisata durian terpadu, kami tidak hanya menjual durian akan tetapi kami juga punya kebun durian sendiri," ucap Supriyanto.
Menurut Supriyanto, tidak kurang 500 pohon durian tumbuh di perkebunan maupun pekarangan warga.
Dalam satu pohon bisa menghasilkan sekitar rata-rata 700-800 buah untuk pohon besar, sedangkan pohon kecil bisa berbuah antara 200-250 buah.
"Sudah sejak tahun 1980-an desa ini menjadi sentra durian. Usia pohon bahkan ada yang lebih dari 50 tahun, saat itu warga masih pakai tali bambu untuk mengikat durian di pohon agar tidak jatuh. Kalau sekarang kan pakai tali plastik," jelas Supriyanto.
Maka tak heran jika sebagian besar warga desa Mantenan mendapat penghasilan dari buah durian terutama saat musim panen tiba, atau dalam rentang bulan Januari-Maret.
Durian yang tumbuh di desa lereng Gunung Merbabu ini memiliki banyak jenis, antara lain durian ketan, durian susu, durian oranye, hingga durian candy yang menjadi unggulan mereka.
Supriyanto menjelaskan, durian candy paling banyak dicari oleh penggemar durian, baik dari lokal Magelang maupun luar daerah.
Alasannya, durian ini termasuk durian paling enak, memiliki rasa manis, legit, buah tebal, tekstur dan warna yang bagus.
Harga jual durian candy mencapai Rp 80.000 - Rp 100.000 per buah.
"Para maniak durian pasti nyari durian candy kalau kemari," ujar dia.
Supriyanto melanjutkan, warga desa Mantenan menjaga betul pohon-pohon durian yang ditanamnya,
Mereka merawatnya dengan memberikan pupuk sampai mengikat buah yang masih di atas pohon agar tidak jatuh.
"Ke depan kami ingin mencoba mengembangkan pohon durian yang bisa panen setiap tahun, pakai pupuk tertentu," katanya.
Tidak hanya dijajakan dalam bentuk buah segar, daging durian juga diolah menjadi beragam kudapan lezat, antara lain pancake durian, risol durian, bolu durian, pie durian, es krim durian hingga keripik pongge (isi durian).
Sementara itu, pada acara launching durian, warga menampilkan beragam pertunjukan seni dan budaya yang atraktif.
Mulai kirab gunungan durian setinggi dua meter yang berisi sekitar 200 buah durian, tari tradisional, sampai pajangan aneka makanan olahan durian.