Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebuah kejutan, ternyata orang Indonesia banyak sekali yang pergi ke perfektur Gifu di Jepang sehingga tahun lalu meningkat 99,1% dibandingkan tahun sebelumnya.
Salah satu tujuan wisatawanya adalah Shirakawago atau Desa Shirakawa di perfektur Gifu yang tercatat sebagai Warisan Budaya Dunia dari Unesco (organisasi pendidikan sains dan kebudayaan PBB).
"Kami promosi besar-besaran di Indonesia dan juga lewat biro perjalanan serta mendatangkan biro perjalanan Indonesia maupun media ke Gifu untuk mengkampanyekan perfektur Gifu ini tahun tahun sebelumnya. Itulah sebabnya peningkatan yang sangat banyak dari wisatawan Indonesia tahun lalu," papar Satoru Yasuda Kepala Pariwisata perfektur Gifu khusus kepadfa Tribunnews.com Selasa ini (1/3/2016).
Peningkatan jumlah wisatawan ke Gifu paling banyak dari China, lalu dari Vietnam, dari HongKong dan yang keempat dari Indonesia.
Jumlah wisatawan asing mencapai 921.730 orang tahun 2015, "Kini wisatawan dari Asia sangat banyak sekali meningkat ketimbang dari Eropa seperti di tahun-tahun lampau," katanya.
Tanggal 19 Maret mendatang di Gifu juga akan diselenggarakan pertemuan tingkat tinggi (Summit) dunia mengenai sejarah medan tempur di berbagai negara terutama di Jepang yang banyak sekali tempat menarik.
"Saat ini yang mendaftar sudah mencapai 400 orang kebanyakan dari Eropa dan Amerika yang akan berdiskusi mengenai medan tempur masa lampau di negara masing-masing sehingga menarik dijadikan obyek lokasi wisata dunia nantinya termasuk pula lokasi medan perang Sekigahara di Gifu yang sangat menarik dalam sejarah Jepang, diharapkan bisa menjadi obyek wisata dunia nantinya," katanya lagi.
Selain desa Shirakawa yang menarik di Gifu, juga terdapat tempat membuat kertas tradisional Jepang atau Washi di Gifu yang menarik dijadikan lokasi wisata juga.
Pasokan kertas tradisional ini bukan hanya di dalam egeri Jepang tetapi juga ternyata telah menyebar ke berbagai negara baik China, Eropa dan Amerika.