News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Sumut

Pesona Cokelat, Merah, Hijau dan Hitam di Bebatuan Stalaktit dan Stalagmit di Bukit Lawang

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wisatawan mengamati keindahan bebatuan stalaktit dan stalagmit di Goa Air di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Sumatera Utara.

Laporan wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah

TRIBUNNEWS.COM - Berada di dalam Goa Air, Desa Katak, Bukit Lawang, Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Sumatera Utara, tidak perlu terburu-buru atau panik akan binatang.

Karena keindahan batu tiap jengkal bentukan stalactit dan stalagmit dapat meredam rasa takut saat berada di dalam goa.

Nanda Primadana, traveller, menuturkan batu stalactit dan stalagmitnya memiliki bentuk unik, jepretan tiap jepretan terus menghasilkan dan menunjukkan bentuk batu yang cantiknya bukan main.

"Selain beragam bentuk, batu-batu yang berada di atas kepala, kanan, kiri, bawah pengunjung tersebut juga memiliki warna beragam. Ada coklat, merah, hijau dan hitam," tambahnya. 

Semakin ke dalam, sensasi berada di dalam Goa Air semakin menantang. Terus berjalan, genangan air yang tadinya semata kaki terus meninggi, tiba-tiba anda sudah berada di area goa yang tinggi airnya sebetis kemudian sepinggang dan sedada orang dewasa.

Ijo, pemandu, menuturkan, goa air menjadi goa paling diminati dan goa yang aman dari goa-goa lainnya yang berada di sekitar Desa Katak.


Wisatawan mengamati keindahan bebatuan stalaktit dan stalagmit di Goa Air di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Sumatera Utara.

"Ada puluhan goa, jaraknya tidak berdekatan alias bisa memakan sekitar 1-3 jam dari satu goa ke goa yang lainnya. Tapi wisatawan akan puas saat memasuki goa air ini, pasalnya goa yang memiliki sumber air di dalamnya hingga sedada orang dewasa terbilang langka," jelasnya.

Ia menuturkan, kedalaman air saat di dalam goa berbeda-beda. Genangan air mulai sebetis hingga sedada orang dewasa akan menjadi pengalaman baru saat berada di dalam goa.

"Perorangnya harus pegang senter, selain untuk melihat jalan juga untuk melihatstalactit dan stalagmitnya memiliki bentuk unik, ada yang seperti bunga, pahatan karya seni dan lain-lain," jelasnya.

Menurutnya, walaupun sempit, tapi kalau rombongannya mau bersabar untuk masuk satu-satu dan berpegangan saat di dalam, tidak ada yang perlu ditakuti. Di sini kebersamaan dan kekompakan akan semakin erat, bagaimana saat rekan saling melindungi.

"Pemandu di sini pun sudah berpengalaman jadi tinggal mengikuti instruksi, anda akan aman saat di dalam goa," tambahnya. 

Untuk biaya, tiap goanya dibandrol Rp 20 ribu perorang. Wisatawan bisa menghabiskan seharian dengan mengunjungi 2 hingga 4 goa tergantung pilihan goa yang paling dekat.

Jika ingin puas berwisata goa yang jumlah puluhan di dalam sana bisa meminta rekomendasi pemandu untuk melanjutkan penjelajahan esok harinya dan memilih menginap di mana agar besoknya bisa melanjutkan wisata goa kembali.

Di sana ada beberapa penginapan yang cukup terjangkau mulai Rp 70 ribuan. Jika ingin menginap di penginapan dengan kamar yang lengkap dan nyaman ada penginapan exclusif di kawasan Bukit Lawang yang tidak terlalu jauh dari Desa Katak.

Untuk mencapai Desa Katak dari Medan, anda bisa menggunakan sepeda motor atau mobil pribadi, pasalnya akses ke sana sudah di aspal dan cukup lebar. Tidak ada angkutan umum yang mengantarkan penumpang hingga ke desa tersebut.

Dari Medan, anda akan melewati pemandangan sawit, ladang dan kebun buah warga. Memakan waktu sekitar 4 jam, banyak pemandangan yang bisa menjadi pelipur kebosanan saat di jalan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini