Eni Subekti sebagai pengelola warung soto mengatakan Soto Pites Mbah Galak telah ada sejak tahun 50-an.
Awalnya soto ini dijajakn dengan cara dipikul dan berkeliling di sekitar pasar Bringharjo.
Soto pites sendiri adalah soto daging sapi dan soto ayam dengan kuah bening.
Yang membedakan soto dengan soto lainya adalah penggunaan cabai rawit yang dipites (dipencet) menggunakan ibu jari.
Cabai yang dipites ini menghasilkan rasa pedas pengganti cabai.
Karena hal tersebut, soto tersebut kemudian dinamai soto pites.
Sedang untuk nama mbah Galak, diceritakan oleh Eni, penjual soto pites sebelum dirinya yang bernama Mbah Sutri orangnya sedikit judes, sehingga pelanggan menyebutnya Mbah Galak.
Rasa Gurih dan segar adalah kesan pertama saat mencicipi soto pites.
Kuahnya yang bening dengan aroma rempah khas soto, berpadu pas dengan pedasnya cabai rawit yang dipites.
Irisan dagingnya yang empuk pun memberikan tambahan rasa yang istimewa bagi soto ini.
Isi dari soto ini terdiri nasi, tauge, sledri, dan daging.
Untuk menikmati soto ini disediakan kecap dan jeruk nipis, tetapi tidak ada sambal karena telah ada "pitesan" cabai.
Cabainya sendiri direbus terlebih dahulu sebelum dipites.
Soto tersebut semakin nikmat disantap bersama sejumlah hidangan pendamping, seperti tempe goreng, kerupuk kulit, peyek kacang, keripik tempe, sate ayam, dan sate telur puyuh.