3. Soto Sulung Stasiun Tugu
Soto khas Jawa Timur yang ada di komplek stasiun Tugu Yogyakarta sisi selatan ini merupakan salah satu warung soto sulung legendaris di Yogyakarta.
Nasi yang dibungkusi kecil kecil ciri khas Soto Sulung Stasiun Tugu Jogja. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)
Bagaimana tidak, warung makan ini telah ada sejak tahun 1968.
Adalah (alm) Malik Marjuddin yang membawa kelezatan soto sulung dari Madura ke Yogyakarta.
"Bapak adalah orang asli Madura. Dulu saat pertama kali datang ke Jogja, bapak berjualan soto di depan gedung Bank Indonesia (BI) yang saat itu masih menjadi taman kota," ujar Muhammad Ridwan, anak Malik Marjudin yang meneruskan berjulan soto.
Lebih lanjut pria kelahiran tahun 1975 tersebut menceritakan setahun berjualan di depan BI bapaknya pindah ke komplek stasiun Tugu hingga saat ini.
Mampu mempertahankan citarasa soto sekian lama, maka tak heran warung soto ini memiliki banyak pelanggan dan selalu ramai oleh pembeli.
Setiap pengunjung warung yang setiap harinya buka dari jam 09.00 pagi hingga 20.00 tersebut bisa memilih soto daging maupun soto campur (daging dan jeroan).
Jika memesan seporsi soto campur, anda akan mendapati semangkuk soto yang berisikan potongan daging, usus, dan babat sapi. Sedangkan untuk soto daging hanya daging sapi tanpa jeroan.
Diungkapkan Ridwan, seporsi soto sulung hanya berisikan potongan daging, jeroan, dan telor, tanpa mi maupun sayuran, layaknya soto pada umumnya, hanya ada taburan daun sledri dan bawang goreng.
Soto sulung khas Madura ini memiliki kuah berwarna kuning, rasa kaldu sapinya sangat gurih terasa.
Rasa gurih dari kuahnya sangat pas dengan empuknya daging dan jeroan daging sapi.
4. Warung Soto Bu Pujo
Warung soto ini berada di salah satu sudut pasar Beringharjo, tepatnya di Los H lantai dua.