TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengajak para kepala daerah agar saling terintegrasi menuju Indonesia Incorporated.
Beberapa strategi yang akan dilakukan antara lain membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di setiap daerah.
Dalam pidato pembukaan peresmian Forum Kerjasama Pariwisata Pemerintah Daerah seluruh Indonesia (FK-PPDSI) di Gedung Sapta Pesona, Senin (7/3/2016), Menpar mengatakan sudah saatnya Indonesia Incorporated dalam pariwisata.
Arief mencontohkan Thailand yang sudah incorporated sejak beberapa tahun belakangan, hingga bisa menyumbang PDB sebesar 20 persen dari sektor pariwisata, yang merupakan penyumbang terbesar di kawasan Asia pada tahun 2013.
“Indonesia Incorporated merupakan salah satu cara mewujudkan 20 juta wisman dan 275 juta pergerakan wisnus. Dengan itu pula Indonesia optimis dapat mengalahkan pesaing terberatnya saat ini yaitu Thailand, yang sudah incorporated sejak beberapa tahun belakangan,” ujar Arief Yahya, saat pidato pembukaan peresmian FK-PPDSI.
Menpar memaparkan ada beberapa aspek yang harus dibangun dan dipenuhi oleh masing-masing provinsi hingga sektor pemerintah kabupaten kota.
"Setiap daerah mulai memfokuskan membangaun strategi tiga A, yaitu aksesibilitas, atraksi, dan amenitas," katanya.
A photo posted by KEPULAUAN SERIBU JAKARTA (@fausttour) on Mar 6, 2016 at 4:46am PST
Di samping itu yang turut membangun perekonomian dari pariwisata menurutnya ialah KEK, di mana Indonesia baru memiliki delapan, tiga di antaranya dari sektor pariwisata yaitu Morotai, Tanjung Lesung, dan Mandalika.
Menpar meminta tiap-tiap provinsi mengajukan minimal tiga lokasi untuk menjadi KEK. Kemenpar untuk 2019 memiliki target minimal 17 KEK Pariwisata terbangun.
“Pembangunan tersebut atas kerja sama berbagai pihak, mulai bupati atau wali kota yang merancang, pemerintah provinsi yang mengajukan, hingga kementerian yang akan mendukung, memfasilitasi dan yang pasti akan membantu kawasan-kawasan yang akan dibangun menjadi KEK,” kata Arief Yahya. (Muhammad Irzal/ Kompas.com)