News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Gerhana Matahari Total

Lomba 'Pesona Indonesia Gerhana Matahari Total' Berhadiah Utama Rp 15 Juta

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto tes memotret matahari yang terbuka dengan data teknis filter ND 1000, ISO 100, diafragma 22. speed 2000, lensa ekuivalen 600 mm. Arsip Arbain Rambey, pernah dimuat Kompas, 9/2/2016.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tanggal 9 Maret 2016 merupakan waktu yang bersejarah bagi langit dan astronomiIndonesia karena di tanggal itu terjadi peristiwa langka yaitu Gerhana Matahari total (GMT).

Sejarah mencatat bahwa Indonesia terakhir mengalami gerhana Matahari total pada 24 Oktober 1995.

Walaupun sangat singkat hanya dua menit dan hanya melintasi pulau kecil di ujung utara Indonesia, Pulau Sangihe di Sulawesi Utara. Gerhana Matahari total 1995 ini merupakan Gerhana Matahari total yang terakhir yang melintas Indonesia pada abad ke-20.

Sedangkan, gerhana Matahari total 2016 ini akan melintasi sebagian besar Indonesia yaitu, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Halmahera.

Waktunya juga dua kali lebih lama daripada Gerhana Matahari total 1995.

Dari tahun 1980 – 1990, ada 3 Gerhana Matahari Total yang melewati Indonesia. Pertama tanggal 11 Juni 1983 yang jalur totalitasnya melintasi Jawa.

kedua, Gerhana Matahari Total tanggal 22 November 1984 yang melintasi Papua dan ujung selatan pulau Halmahera, dan ketiga 18 Maret 1988, jalur totalitas melintasi Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur.

Pada tahun 1983, 1984 dan 1988 masyarakat di luar jalur total bisa menikmati gerhana matahari sebagian.

Gerhana Matahari total adalah fenomena astronomi langka.

Sejarah mencatat dari 115 tahun terakhir, hanya sembilan kali Indonesia dilintasi gerhana Matahari total dan hanya sekali melewati Pulau Jawa yaitu 11 Juni 1983.

Selain Gerhana Matahari Total, Gerhana Matahari itu sendiri dibagi lagi menjadi gerhana Matahari sebagian, gerhana Matahari cincin, dan gerhana Matahari hibrida (jarang terjadi).

Luar biasa bukan? Karena itu jangan sia-siakan sejarah ini?

Apalagi Kementerian Pariwisawata mengajak masyarakat luas untuk mengabadikan fenomena alam Gerhana Matahari Total ini melalui ajang lomba video, foto dan tulisan.

Ajang ini digagas untuk mengapresiasi fotografer, videografer dan penulis yang telah berhasil merekam fenomena Gerhana Matahari Total dan menyebarluaskannya kepada khalayak di dalam dan luar negeri.

Peserta dapat mengeksplorasi area gerhana matahari seluas mungkin. Karena obyek yang dilombakan tidak hanya terbatas seputar Gerhana Matahari Total. Namun dapat mengenai pesona alam, budaya dan kuliner daerah yang dilalui oleh Gerhana Matahari Total.

Untuk mengikuti lomba ini tidak dikenakan biaya. Para peserta wajib mengirimkan karya asli yang dihasilkan antara 2015 hingga 2016 (dibuktikan dengan data EXIF).
Adapaun batas akhir pengiriman karya melalui microsite indonesia.travel adalah 30 April 2016.

Semua file yang dikirim harus dilengkapi judul, biodata peserta (dapat berupa curriculum vitae) dan deskripsi singkat tentang objek atau topik yang diangkat.

Sedangkan untuk kategori foto dan video, harap menambahkan keterangan lokasi atau objek karya yang dilombakan.

Kategori Foto

Untuk kategori lomba foto terbagi menjadi dua, yaitu bagi peserta yang berprofesi jurnalis dan non jurnalis.

Penjurian akan dilakukan oleh fotografer perjalanan Barry Kusuma, Bambang Wijarnako dari Kemenpar, dan Agus Ryan dari Panorama Media, selain oleh para pengguna akun Instagram.

Peserta lomba foto dapat mengirimkan maksimal tiga foto tanpa watermark dengan resolusi minimal 1.500 pixel. Mengedit foto hanya diizinkan sebatas memperbaiki warna, kontras dan melakukan sedikit cropping, dengan foto yang dicari adalah yang mengedepankan keunikan dan keindahan destinasi wisata, angle, komposisi, momen, dan keaslian.

Kategori Video

Sedangkan untuk penjurian kategori lomba video akan dilakukan oleh videografer Febian Nurrahman, Bambang Wijarnako dari Kemenpar dan Agus Ryan dari Panorama Media.

Peserta lomba video hanya boleh mengirimkan satu file video berdurasi minimal satu menit dan maksimal tiga menit tanpa watermark, yang disertai judul dan biodata peserta.

Video dapat ditambahkan ilustrasi dan musik, di mana pilihan ilustrasi dan musik tersebut merupakan tanggung jawab kreator dan tidak melanggar hak cipta.
Hasil video dapat digabung antara aerial dan ground shot dengan kualitas high definition (HD) atau minimal 720p.

Penilaian video ditentukan berdasarkan keunikan dan keindahan destinasi wisata, alur cerita, angle, kesesuaian audio visual, momen, kreativitas dan keaslian.

Kategori Tulisan

Sementara untuk kategori lomba tulisan, karya-karya yang masuk akan dinilai oleh blogger dan penulis buku perjalanan Trinity, Bambang Wijarnako dari Kemenpar, dan Fransiska Anggraini dari Panorama Media.

Setiap peserta hanya dapat mengirimkan satu tulisan sepanjang minimal 1.000 kata dan maksimal 1.500 kata yang disertai judul dan biodata.

Tulisan bertema destinasi GMT ini harus menggunakan bahasa Indonesia baku yang baik dan benar, selain disertai foto karya sendiri minimal satu buah sesuai tempat yang ditulis. Penilaian tulisan berdasarkan alur cerita, angle, kreativitas, dan keaslian.

Hadiah

Pemenang pertama yang terpilih di masing-masing kategori berhak mendapatkan uang tunai sebesar Rp 15.000.000, travel bag, dan voucher menginap di salah satu hotel ternama di Indonesia.

Sedangkan hadiah untuk juara kedua adalah uang tunai sebesar Rp 10.000.000 dan voucher menginap, sementara juara ketiga mendapatkan uang tunai sebesar Rp 5.000.000. Semua pemenang juga akan membawa pulang suvenir dari majalah Get Lost serta piagam dari Kemenpar.

Dijelaskan kompetisi GMT merupakan bagian dari kampanye Pesona Indonesia yang dilakukan Kemenpar untuk mengajak para wisatawan domestik mengeksplor negara mereka sendiri.

Dengan ajang ini, diharapkan masyarakat dapat saling berbagi wawasan baru, sehingga para pejalan dapat memiliki informasi tentang berbagai tempat berlibur di Indonesia, selain mempromosikan fenomena alam unik itu sendiri sebagai daya jual pariwisata.

Ketentuan Umum

Terbuka untuk umum dan hanya bagi Warga Negara Indonesia.

Tidak ada biaya pendaftaran untuk mengikuti lomba
Karya foto tidak hanya berkaitan tentang Gerhana Matahari Total, namun termasuk di dalamnya pesona wisata (alam, budaya, penduduk lokal) di sebelas destinasi yang dilalui oleh Gerhana Matahari Total.

Karya foto yang dikirimkan merupakan karya asli dan dibuat antara 2015 – 2016 yang dibuktikan data EXIF.
Karya foto tidak pernah dilombakan sebelumnya.
Objek atau isi di dalam foto sepenuhnya tanggung jawab peserta.

Panitia tidak melayani segala bentuk tuntutan dari pihak manapun sehubungan tulisan yang dilombakan.
Panitia berhak menggunakan karya foto pemenang untuk keperluan publikasi maupun promosi pariwisata oleh panitia.

Panitia berhak mendiskualifikasi peserta yang memasukkan karya yang tidak memenuhi aturan lomba, dianggap mengandung unsur SARA, atau melanggar norma susila. Keputusan dewan juri adalah mutlak dan tidak bisa diganggu gugat.

Periode pengiriman karya foto : 1 Maret – 30 April 2016. Setiap file dilengkapi judul karya, keterangan lokasi atau objek, dan deskripsi singkat tentang obyek dan biografi peserta. Pengiriman file dapat langsung mengunjungi microsite:http://www.indonesia.travel/pesonagmt/.

Ketentuan Khusus

Setiap peserta boleh mengirimkan karya foto maksimal 3 foto, tanpa watermark.

Kualitas foto yang dilombakan harus kualitas high resolution, dikirim dalam 2 kualitas yaitu kualitas high (utk lomba) dan low res (untuk diposting di website/social media resmi panitia).

Perbaikan foto hanya diizinkan untuk memperbaiki warna, kontras, cropping, dan sejenisnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini