TRIBUNNEWS.COM - Jika sedang marah, cobalah berkunjung ke kafe unik di kita Brunswick, Australia.
Konon kabarya, di kafe unik ini pemiliknya mengizinkan kita untuk memecahkan piring dan gelas. Oleh pemiliknya, cara ini dianggap bermanfaat untuk membantu meredakan stres dan amarah.
Orang yang paling berjasa di terhadap munculnya kafe unik ini adalah Ed Hunter, yang sekaligus menjadi pemiliknya.
Dalam kafe ini terdapat ruangan khusus yang disebut The Break Room.
Di sana, pelanggan bebas menghancurkan benda-benda pecah belah di dalam sebuah ruangan yang dikelilingi plastik dan dengan tubuh terlindung.
Pelanggan yang ingin mencoba kamar khusus ini diminta menggunakan pemukul baseball dan bak peralatannya.
Di dalam ruangan itu, pelanggan bisa dengan bebas menghancurkan piring atau barang pecah belah lainnya. Batasannya adalah imajinasi.
“Para penghancur ini sebelumnya akan membangun sendiri menara gelas anggur, frisbee, atau piring makan di dinding, atau melempar cangkir ke udara untuk kemudian dipukul dan dihancurkan seperti layaknya pukulan servis dalam tenis,” ujar Ed Hunter.
Tak hanya itu, beberapa pelanggan datang ke kafe itu sekadar ingin mencoba kegiatan baru yang menyenangkan ini dan untuk meredakan stres. Ed Hunter juga mengaku pernah menerima pekerja Departemen Layanan Sosial yang kelelahan dan mereka yang tidak beruntung dalam kehidupan cinta.
Cam Wishart adalah salah seorang pengunjung yang pernah mencoba layanan ini. “Ada banyak cara untuk melampiaskan stres, tetapi cara yang paling menyenangkan adalah menghancurkan benda-benda yang tidak seharusnya Anda pecahkan,” ujar Wishart.
Tak semua orang sepakat dengan ide Ed Hunter ini. Di Universitas Ohio State, sebuah studi yang dilakukan Profesor Brad Bushman menyimpulkan, memukul secara agresif hanya akan meningkatkan kecenderungan sikap agresif.
“Memukul secara agresif hanya akan membuat perasaan marah tetap hidup dalam diri kita dan membuat pikiran agresif terus aktif di dalam memori kita,” kata Profesor Bushman. “Ini seperti menggunakan bensin atau minyak tanah untuk memadamkan api. Itu hanya akan semakin mengobarkan api.”
Ia menambahkan, meski membuat beberapa orang merasa baik, bukan berarti aksi memecahkan barang dapat menjadi sarana pelepasan emosi dalam jangka panjang.
“Namun, ternyata hal yang sama juga terjadi terhadap orang yang mengonsumsi narkoba atau memakan coklat, dan hanya karena sesuatu membuat kita merasa baik, tetapi belum tentu itu mengobati,” tambahnya.
Tapi Ed Hunter menjamin bahwa ruangan pemecah miliknya merupakan lingkungan yang terkontrol untuk meredakan masalah atau bersenang-senang. “Saya tidak sedang berpura-pura menyediakan bantuan terapi psikologi di sini, tetapi ini semata hanya ruangan untuk bersenang-senang di dalam lingkungan yang aman,” katanya.
Aksi memecah-mecah gelas dan piring di kafe ini ternyata tidak gratis. Pelanggan dikenakan biaya 50 dollar Australia dan biasanya hanya butuh waktu sekitar 5 menit untuk menghancurkan semua barang di dalamnya.
Usaha semacam ini semakin menarik konsumen dan mendorong Ed Hunter membuka ruangan penghancuran yang lebih besar di Collingwood. (Kompas.com)