Laporan wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah
TRIBUNNEWS.com, MEDAN - Kreatifitas Usaha Kecil Menengah (UKM) bidang makanan khususnya oleh-oleh khas Medan makin berkembang.
Seperti halnya aneka keripik dan kerupuk Cap Rumah Adat Minang di Jalan Timur Gg Kelapa No 19, Medan, Sumatera Utara yang menawarkan beragam jenis olahan ubi, kentang hingga jengkol menjadi keripik dan kerupuk yang dibeli untuk oleh-oleh dari Medan.
Jenis olahan ubi dijadikan keripik dengan perasa beberapa rasa. Ada keripik rasa asin, pedas, manis, rumput laut, jagung hingga ayam bakar. Rasa pedas jadi favorit dan yang paling banyak diborong pelanggan.
Kerupuk jengkol khas Medan (TRIBUN MEDAN/ SILFA HUMAIRAH)
Sedangkan olahan kentang, ada keripik kentang yang potongannya mirip seperti jajanan merek terkenal, Chitato dengan rasa beragam pula. Ada asin, pedas dan manis.
Ada juga olahan kerupuk jengkol yang bewarna putih pucat dengan rasa khas jengkol yang tidak hilang. Rasa gurih, rapuh dan sedikit kelat tapi pas untuk temani santapan saat makan.
Bagi wisatawan yang sudah memborong aneka keripik dan kerupuk tersebut juga tidak perlu merogok kocek terlalu dalam, karena rata-rata harga keripik dan kerupuk mulai Rp 2 ribu hingga 10 ribu tergantung ukuran dan jenis keripik.
Untuk jenis aneka keripik dan kerupuk dengan plastik kecil yang diletakkan di ember dibandrol Rp 2 ribu hingga Rp 3 ribu.
Sedangkan aneka olahan ubi seperti aneka rasa keripik ubi dibandrol Rp 5 ribu ukuran besar. Tapi ada juga ukuran jumbo alias paling besar yang dibandrol Rp 10 ribu.
Sedangkan olahan kentang dan kerupuk jengkol, kerupuk ikan dan kerupuk lainnya dibandrol mulai Rp 5 ribu hingga Rp 15 ribu.
Pengunjung tampak memilih aneka keripik di dalam ember (ukuran keripik bungkusan kecil) --TRIBUN MEDAN/ SILFA HUMAIRAH -
Usman, pengunjung, menuturkan aneka keripik dan kerupuknya sangat murah meriah dan menjadi favorit oleh-oleh yang wajib ia beli jika ada saudara datang dari luar kota.
"Rasanya gurih karena selalu baru alias fresh. Dan yang tidak terpenting tidak bau, karena banyak makanan olahan tidak menghilangkan bau saat mengolah makanan seperti jengkol. Tapi olahan kerupuk jengkol di sini tidak bau tapi tetap tidak menghilangkan rasa kelat pada jengkol, jajanan kerupuk jengkol dna keripik ubi yang paling sering saya borong," tambahnya.
Sementara itu Tiar, pembeli Asal Lampung ini menuturkan mengetahui gerai oleh-oleh tersebut dari kerabatnya yang asal Medan.
"Banyak pedagang di terminal, stasiun dan bandara mengambil kerupuk dan keripik dari sini. Tapi tentu harga lebih mahal jadi kalau mau memborong jauh lebih murah di sini," tambahnya.