Untuk mendapatkan sunrise terbaik, Anda bisa menginap di Desa Siwarak dan pendakian dimulai sekitar pukul 03.00 WIB.
Sesampai di puncak Bukit Njelir, Anda bisa beristirahat sambil menikmati pemandangan sekitar yang masih remang-remang.
Jika tidak ingin berangkat pagi buta, Anda bisa berangkat sore dan mendirikan tenda di puncak Njelir.
"Tak perlu repot-repot membawa tenda. Di Siwarak ada persewaan tenda dan kompor. Tarifnya Rp 100 ribu," ungkap Sobirin, guide yang mengantar rombongan kami.
Di puncak, Anda bisa melihat beberapa bukit dan gunung.
Di barat daya, terdapat Bukit Kelir.
Bukit yang juga bisa ditempuh lewat Desa Wisata Siwarak ini tempat alternatif menyaksikan sunrise.
Lokasinya lebih tinggi dari Bukit Njelir.
Sementara, di sebelah barat Bukit Njelir terlihat Gunung Slamet.
Jika cuaca cerah atau tidak berkabut, gunung tertinggi di Jawa Tengah itu terlihat berdiri kokoh.
Bahkan, meski hari masih gelap, sorot lampu dari para pendaki Gunung Slamet bisa terlihat jelas.
Saat mentari mulai naik, panorama dari puncak bukit mulai terlihat menawan.
Di antaranya, Desa Siwarak yang tampak seperti kota di atas lembah juga hamparan kebun nanas yang memesona.
Meski ketinggian Bukit Njelir tak lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl), udara yang ditawarkan cukup dingin.