News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Besok, Puncak Festival Bela Diri Dunia Berlangsung di Purwakarta

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesilat memperagakan jurus silat di kawasan Bunderan HI, Jakarta Pusat, Minggu (6/9/2015). Komunitas dari sejumlah perguruan pencak silat tersebut memperagakan berbagai jurus silat sebagai upaya pelestarian salah satu warisan budaya nasional dan agar tidak di klaim milik negara lain. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA – Pemkab Purwakarta akan menggelar Festival Bela Diri Dunia.

Sedikitnya, enam negara sudah tiba di Purwakarta untuk perhelatan ini.

Yakni Brazil, India, Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, dan Indonesia.


ILUSTRASI - Mick Honegger saat beraksi di atas panggung Festival Sate Indonesia.

“Rangkaian kegiatan sudah dimulai hari ini. Tapi puncaknya akan dilaksanakan besok Sabtu (2/4/2016),” ujar Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Jumat (1/4/2016).

Dedi menjelaskan, bela diri sengaja dipilih olehnya sebagai bentuk pelestarian kesenian khas Indonesia, pencak silat.

Namun yang ditampilkan dalam festival ini bukan hanya kegiatan fisik, tetapi juga estetikanya.

“Kami lebih menampilkan sisi art-nya bukan fighting-nya,” tuturnya.

Sebab, seorang maestro bela diri tak hanya pandai beradu otot, tetapi juga mampu mempertontonkan gerakan indah yang memukau.

Rencananya, acara puncak festival ini akan dihadiri Iko Uwais, Yayan Ruhiyan, dan Cecep Arief Rahman.

Dedi memberi jaminan, festival ini akan berjalan seru dan indah.

Sebab, festival tersebut akan digelar di Taman Sri Baduga tempat air mancur andalan Purwakarta berdiri.

Jadi, penonton bisa melihat keindahan bela diri diiringi kecantikan air mancur.

Sebagai permulaan festival ini, 88 orang dari kontingen enam negara bersepeda santai menyusuri jalan-jalan protokol kota Purwakarta.

Mereka menempuh trek 5 kilometer, dari Taman Pancawarna Pendopo Purwakarta menuju Jalan R.E. Martadinata.

Sepeda santai ini juga menyusuri jalan-jalan besar lainnya dan mengakhiri perjalanan kembali ke Taman Pancawarna.

Setelah bersepeda, rombongan diajak melepas lelah sambil menikmati sarapan di area Pendopo Purwakarta.

Mereka dijamu dengan menu sarapan khas Purwakarta seperti soto, surabi, mie kocok , dan es cendol .

Sajian ini memang sengaja dihidangkan untuk memperkenalkan bermacam menu kuliner khas Purwakarta.

"Saya sangat senang bisa datang ke Purwakarta dan mengikuti festival ini. Selain warganya ramah, kotanya bagus dan bersih, makanannya juga enak sekali," kata Lee Seung Jin salah satu anggota delegasi Korea Selatan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini