Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Yayu Fathilal
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Rumah ini dari segi penampakannya biasa saja.
Tak ada yang istimewa.
Bahannya kayu, sudah tampak usang, lapuk dan ukurannya kecil.
Desain arsitekturnya juga biasa saja, layaknya rumah orang miskin pada umumnya.
Pintu depan dan belakangnya terbuka, sehingga tampaklah bagian dalamnya.
Sekilas bagian dalamnya tampak tak terurus.
Rumah ini hanya bisa dilihat dari bawah dan dari kejauhan.
Posisinya tinggi di atas gundukan tanah merah di tengah area sebuah perumahan di kawasan Kesatrian Secaba dan Dodiklatpur di Jalan Gunung Kupang, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Di sekitarnya ditumbuhi tanaman-tanaman liar.
Memang tak ada yang istimewa dari segi penampakannya, namun rumah ini kerap menarik perhatian warga hingga wisatawan dari luar daerah yang melihatnya.
Hal itu dikarenakan posisinya yang dianggap unik dan berbeda sebab menjulang tinggi sendirian di atas gundukan tanah di atas bukit di tengah area perumahan.
Rumah Jomblo di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. (Banjarmasin Post/Yayu Fathilal)
Sementara di bawahnya ada banyak rumah berbahan semen.
Pemandangan rumah tersebut memang sangat berbeda, kontras sekali dengan perumahan di sekelilingnya sehingga kerap menjadi perhatian pengunjung.
Rumah itu beberapa tahun belakangan ini populer di media sosial yang kerap diposting oleh para anak muda pecinta alam di Kalimantan Selatan.
Dan uniknya lagi adalah namanya.
Rumah ini awalnya memang tanpa nama, namun para anak muda itu kerap menamainya di media sosial dengan sebutan Rumah Jomblo.
Terdengar unik dan kerap menarik perhatian.
Banyak pertanyaan bermunculan tentang rumah ini, mengapa dinamai demikian.
Apakah rumah itu milik seorang jomblo atau karena ada sebab lainnya.
Rumah Jomblo di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. (Banjarmasin Post/Yayu Fathilal)
Ternyata banyak yang mengatakan alasannya karena rumah ini berada sendirian di atas sebuah gundukan tanah di atas bukit.
Tak ada bangunan lainnya di samping dan belakangnya.
Kalau di bawahnya, banyak sekali perumahan yang sedang dibangun oleh pengembang perumahan tersebut.
Ibarat jomblo, rumah ini semacam tak memiliki teman atau pasangan, makanya disebut demikian.
Di sekitarnya didominasi pemandangan perbukitan dan pengunjung bisa melihat banyak bangunan seperti perumahan dan Kantor Gubernur Kalimantan Selatan dari kejauhan.
Rumah ini tak bisa dimasuki karena tak ada tangga ke atasnya.
Menurut warga sekitar, Heni, tak ada warga setempat maupun pengunjung yang pernah memasuki rumah itu setelah ditinggalkan penghuninya beberapa tahun lalu dan setelah tanah di sekitarnya digali pengembang perumahan tersebut.
“Soalnya nggak ada tangganya. Kondisi tanahnya pun menjulang tinggi begitu, curam sekali sehingga tak bisa dibuat undakan. Kalau setelah hujan apalagi, tanahnya becek,” tuturnya.
Biasanya, pengunjung hanya bisa mendaki hingga tanah datar di bawah rumah itu dan melihat rumah itu dari bawah saja.
Kebanyakan mereka kemari untuk berfoto-foto.
“Biasanya ramainya saat hari libur seperti tanggal merah dan akhir pekan. Banyak kok cewek-cewek yang kemari pakai high heel, pas naik kemari terpaksa harus dilepas alas kakinya,” ungkapnya.
Menuju rumah ini, memang harus menaiki bukit tersebut dengan berjalan kaki setelah memasuki area perumahan.
Tanjakannya tak tinggi dan tak banyak, namun curamnya minta ampun.
Belum lagi jika tanahnya basah akibat hujan, harus ekstra hati-hati.
Tanah di sekitarnya dipenuhi bebatuan kecil dan besar yang tajam-tajam.
Jika terpaksa harus melepas alas kaki, maka telapak kaki Anda akan merasakan dipijat-pijat bebatuan kecil dan tajam itu serta merasakan kaki sakit saat melangkah di sekitar rumah tersebut.
“Biasanya pengunjung kemari sore. Pemandangan matahari terbenamnya dari sini juga bagus,” tuturnya.
Dulu, kawasan di sekitar rumah unik ini adalah bukit yang kemudian tanahnya digali pihak pengembang untuk dijadikan kawasan perumahan.
Para pekerjanya membangun rumah kecil itu untuk dijadikan pondok peristirahatan mereka.
Lantas, tanah di sekeliling rumah itu digali dan direndahkan untuk dibangun perumahan, sehingga tinggallah rumah tersebut sendirian di atas bukit itu sementara di bawahnya banyak perumahan baru dibangun.
Uniknya lagi, kondisi tanah di bawah rumah tersebut dibuat menjulang tinggi sehingga menambah kesan rumah itu tampak sendirian di ketinggian.
Warga setempat lainnya, Kuni, menambahkan kalau rumah unik ini sudah ada sejak sekitar 2008 silam.
Dulu, rumah itu dihuni para tukang yang bekerja di perumahan tersebut.
Mereka silih berganti sehingga penghuninya yang dulu sekarang sudah tak lagi di situ.
Akibatnya, rumah itu kosong hingga sekarang.
“Disebut rumah jomblo, saya baru mendengarnya. Kalau warga sini biasanya menyebutnya Rumah Satu karena dia berdiri sendirian, satu-satunya di atas bukit itu,” terangnya.
Seorang pekerja bangunan di sana, Abai, mengatakan hingga saat ini belum ada kejelasan dari pengembangnya bakal seperti apa nasib rumah jomblo tersebut.
“Dari dulu ya dibiarkan begitu saja,” ujarnya.
Saking menariknya, pernah ada seorang temannya dari Yogyakarta yang sudah lama bermukim di sini berfoto dengan latar rumah tersebut kemudian dipostingnya di akun media sosialnya.
“Eh, nggak lama tiga mobil berisi wisatawan dari Yogyakarta datang kemari berfoto-foto. Kata mereka melihat dari sosmednya teman saya itu dan mereka tertarik kemari. Unik katanya,” lanjutnya.
Ya, keberadaan rumah ini memang populer melalui media sosial sehingga mengundang banyak perhatian dan pertanyaan para netizen, tak hanya yang dari Kalsel namun juga di luar itu.
Mencari rumah ini tak sulit karena tak jauh dari jalan raya.
Di Banjarbaru, masuk saja ke Jalan Mistar Cokrokusumo.
Berkendara sekitar beberapa menit memasuki wilayah Kecamatan Cempaka, di sebelah kiri jalan, ada Jalan Gunung Kupang di Kompleks Kesatrian Secaba dan Dodiklatpur Perum Graha Praja Idaman, masuk saja ke jalan itu.
Tak jauh, di sebelah kiri ada perumahan tempat adanya rumah unik ini, yaitu Perum Graha Praja Idaman.
Rumah itu ada di bagian belakang perumahan tersebut dan tampak menonjol keberadaannya karena berada di tempat yang tinggi sendiri dan berbeda dari yang lain sehingga mudah dikenali.