News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Solo

Berkunjung ke House of Danar Hadi, Melihat Koleksi Batik-batik Khas Solo

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bagian depan pendopo museum batik kuno Danar Hadi, Selasa (10/5/2016).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Chrysnha Pradipha

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Kota Solo sebagai kota budaya menyimpan berbagai kekayaan di dalamnya.

Dalam hal itu, budaya Jawa yang dimiliki juga melahirkan keanekaragaman yang khas.


Musala di sisi barat pendopo museum batik kuno Danar Hadi, Selasa (10/5/2016). (Tribunsolo.com/C Pradipha)

Seperti batik, keris, gamelan, makanan dan minuman yang tidak ada duanya di berbagai kota di Indonesia.

Kekhasan budaya Jawa dapat ditemukan pada sebuah bangunan di Jalan Slamet Riyadi, Surakarta.

Adalah House of Danar Hadi (HDH), bangunan yang menyimpan dan melestarikan warisan budaya Jawa berupa batik di Surakarta.

HDH terdapat di kompleks bangunan kuno Ndalem Wuryaningratan di Jalan Slamet Riyadi No 261, Surakarta.

Ndalem Wuryaningratan adalah cagar budaya yang dulunya rumah pangeran, cucu dari Sri Susuhan Paku Buwana IX (raja Kraton Kasunanan Surakarta), bernama Raden Wuryaningrat.

Bangunan ini dibangun pada abad ke-19 dengan gaya arditektur Jawa-Eropa.


Bagian belakang pendopo museum batik kuno Danar Hadi, Selasa (10/5/2016). (Tribunsolo.com/C Pradipha)

Pada 1999 Ndalem Wuryaningrat beralih kepemilikan oleh PT Danar Hadi dan direnovasi hingga seperti sekarang ini.

Pantauan TribunSolo.com, Selasa (10/5/2016) siang, HDH tampak bersih terawat.

HDH memiliki beberapa bangunan di dalamnya, meliputi: museum kuno batik Danar Hadi, pabrik batik tulis dan cap Danar Hadi, dan cafe soga.

Museum kuno batik Danar Hadi adalah bangunan utama di tengah kompleks HDH.

Pada bagian depan museum terdapat dua meriam berwarna hitam dengan roda kayu berwarna merah.

Atap museum berbentuk segitiga ciri khas atap rumah joglo Jawa..

Terdapat banyak lampu hias dan memiliki dinding yang tinggi ciri khas Eropa.

Pada interior museum terdapat banyak lampu gantung di tengah museum dan banyak jendela bertiraidi sisi kiri-kanan museum.

Bagian belakang museum terdapat bangunan pabrik batik tulis dan cap yang juga berdesain Jawa-Eropa dengan banyak jendela kayu dan pintu yang tinggi (sekitat 2,5 meter).

Ada juga kolam kecil dan kaca besar yabg terpasang di belakang dinding museum.

Sementara itu bangunan cafe soga juga terlihat nuansa Jawa-Eropa dengan kursi tamu terbuat dari besi dan jendela kayu besar.

Di sisi barat museum terdapat bangunan-bangunan seperti ruang security, mushola, dan beberapa ruang berpintu kayu dan bercorak batik. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini