News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Bangka Belitung

Sambut Ramadan, Bangka Barat Gelar Pesta Makan Dodol Gratis

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Kabupaten Bangka Barat sedang memasak dodol manis untuk dibagikan gratis, dalam rangka pesta dodol sambut Ramadan. (BANGKA POS/ IWAN SATRIAWAN)

Laporan Wartawan Bangka Pos, Iwan Satriawan

TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Suasana lapangan sepak bola Desa Penyampak Kecamatan Tempilang Kabupaten Bangka Barat, Selasa (10/5) berbeda dibandingkan hari-hari biasanya.

Sejak pagi sudah berjejer puluhan kuali besar ‎atau sebutan penduduk lokal disebut Kawa berisi adonan dodol.

Puluhan warga tampak bergotong royong mengaduk adonan dodol dalam kuali yang mengepulkan asap panas.

Dodol-dodol yang dibuat secara serempak tersebut selanjutnya dibagikan kepada masyarakat dan undangan yang hadir.

Kegiatan ini merupakan tradisi pesta adat Dodol Bergema yang sudah menjadi tradisi tahunan warga Desa Penyampak menjelang tibanya bulan Ramadhan.

A photo posted by Tary Onnie (@taryonnie) on Sep 23, 2015 at 8:06pm PDT


Selain dihadiri masyarakat umum, hadir  Gubernur Babel H Rustam Effendi, Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Informatika Bangka Barat H Rozali newakili Bupati Babar, Kepala Dinas Parawisata dan Kebudayaan Babel KA Tajuddin, Kepala BPBD Babel Najamuddin, Camat Tempilang Isa Asadi, Kapolsek Tempilang Ipda Irwan, Kades Penyampak Alani serta Rakiman Ketua Adat Tempilang.

Kades Penyampak Alani, Pesta Adat Dodol yang digelar masyarakat merupakan kegiaatan yang sudah dilakukan warga setempat turun temurun dan merupakan wujud syukur kepada Allah SWT.

"Masyarakat merasa bersyukur, dan pesta adat dodol merupakan turun menurun serta untuk menyambut bulan Ramadhan," jelas Alani.

‎Kepala Dinas Pariwisata Bangka Barat Rozali menjelaskan, tradisi pesta Dodol Bergema masyarakat Penyampak merupakan rangkaian tradisi sedekah Ruwah dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.

"Tradisi ini sebenarnya sudah turun temurun, tapi baru dijadikan even seperti ini sejak tahun 2010 lalu pada masa gubernur Eko Maulana Ali," jelas Rozali.

Menurutnya, untuk Pesta Dodol Bergema Penyampak tahun ini ada 61 peserta yang ambil bagian dan masing-masing peserta mempersembahkan satu Kawa atau kuali dodol.

Biaya untuk pesta Dodol itu selain dari masyarakat juga di bantu pihak desa seperti untuk upah parut kelapa dan menggiling ketan.

"Tradisi ini menggambarkan kebersamaan, kekeluargaan dan gotong royong masyarakat. Keunikannya pembuatan dodol dilakukan secara massal dan serempak," imbuhnya.

Rozali mengatakan pihak Pemkab Babar sendiri mendukung penuh tradisi tahunan tersebut karena pihaknya berusaha menggali tradisi dan budaya tradisional yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat sebagai salah satu daya tarik wisata di wilayah Bangka Barat.

"Ini kita jadikan salah satu even pariwisata Bangka Barat. Kedepan kita menginginkan satu kecamatan minimal satu desa wisata sesuai potensi ‎yang dimiliki," jelasnya. (wan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini