Kompas.com harus menempuh perjalanan kurang lebih 15 menit untuk mendapatkan tempat sampah dari Masjid al-Fatah Busan menuju Stasiun Subway Dusil.
Tempat sampah baru ditemukan di Stasiun Subway Dusil.
Di sepanjang jalan, tak tampak tempat sampah, namun juga tak tampak sampah berserakan.
Menurut Indra, sudah menjadi budaya bagi warga Busan untuk hidup bersih. Mereka disiplin membuang sampah pada tempatnya.
Warga Busan lebih memilih untuk menyimpan sampah di dalam tas dibandingkan harus membuang sampah di sembarang tempat.
Indra juga menyampaikan bahwa Busan relatif aman. Terdapat CCTV di mana-mana yang mengawasi perilaku warganya.
"Kalau ada yang melanggar aturan, tinggal tunggu saja uang denda ditagih ke alamat rumah," sambung dia.
Sudah menjadi karakter masyarakat untuk patuh terhadap aturan pemerintah, termasuk tidak membuang sampah sembarangan walaupun hanya puntung rokok.
Warga Busan juga hanya merokok pada tempat-tempat yang disediakan.
Indra juga menceritakan, aliran sungai di Busan relatif jernih. Tidak ada sampah yang tampak di aliran sungai.
Icha Rastika/KOMPAS.com - Aliran sungai di Busan dengan air yang relatif jernih.
Menurut dia, aliran sungai di Busan ini jernih karena air limbah diolah terlebih dahulu sebelum dialirkan ke sungai.
“Jadi seperti ada dua jalur, yakni jalur untuk air limbah yang sudah diolah, dan jalur air sungai asli pada sungai yang mengalir ini,” ujar Indra sambil menunjukkan aliran sungai di dekat Stasiun Subway Dusil kepada kami.
Self service
Seperti di Korsel pada umumnya, warga Busan juga menjunjung tinggi self service atau melayani diri sendiri.