TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK – Siap...! Bersedia...! Priiiiitttttttt.... terdengar suara aba-aba dari panitia di tengah keriuhan penonton yag mengelilingi pagar kayu berukuran empat kali delepan meter.
Seorang laki-laki tanpa mengenakan baju dan mengenakan ikat kepala terlihat bersiap usai mendengar aba-aba itu.
Beberapa detik kemudian, seekor babi kecil keluar dari pintu kandang kecil dari arah berlawanan dengan laki-laki itu.
Dalam hitungan detik, terlihat keduanya saling berkejaran.
Laki-laki itu tampak berusaha keras menangkap babi berwarna hitam.
Sedangkan babi itu, berusaha menghindar dari cengkeraman si penangkap.
Gelak tawa penonton pun pecah, saat laki-laki itu terjungkal tergelincir di tanah becek, dalam usahanya menaklukkan babi kecil nan gesit.
KOMPAS.com/YOHANES KURNIA IRAWAN - Peserta terlihat berusaha menangkap babi yang dilumuri oli dalam rangkaian Lomba Tangkap Babi yang digelar dalam perhelatan Pekan Gawai Dayak XXXI di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (26/5/2016).
Hingga akhirnya babi tersebut terdesak di salah satu sudut arena.
Laki-laki itu dengan leluasa menangkap kaki babi tersebut kemudian mengangkatnya tinggi-tinggi ke atas sebagai lambang kemenangan.
Si penangkap babi itu kemudian keluar arena, digantikan laki-laki lainnya, hingga peserta terakhir.
Hampir semua peserta berhasil menangkap babi dalam waktu kurang dari satu menit.
Meski sudah dilumuri oli, tiga ekor babi yang dilepas secara bergantian itu terlihat mudah untuk ditangkap, mengingat arena yang dipersiapkan sangat kecil.
Belasan peserta terlihat berusaha untuk saling cepat dalam menangkap babi dari waktu yang ditentukan oleh panitia.
Hingga akhirnya, panitia menentukan tiga orang sebagai pemenang berdasarkan kriteria penilaian yang ditetapkan.
KOMPAS.com/YOHANES KURNIA IRAWAN - Peserta terlihat berusaha menangkap babi yang dilumuri oli dalam rangkaian Lomba Tangkap Babi yang digelar dalam perhelatan Pekan Gawai Dayak XXXI di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (26/5/2016).
Begitulah gambaran suasana lomba menangkap babi dalam rangkaian kegiatan Pekan Gawai Dayak XXXI yang dipusatkan di Rumah Radakng, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (26/5/2016).
Memasuki hari ketujuh perhelatan sejak dibuka pada tanggal 20 Mei 2016 lalu, lomba menangkap babi merupakan salah satu agenda kegiatan yang ditunggu-tunggu.
Agenda budaya yang memasuki tahun-31 ini dimeriahkan dengan berbagai perlombaan seni dan budaya tradisional Dayak.
Dibuka dengan rangkaian karnaval keliling kota, kegiatan ini menyedot perhatian masyarakat, tak hanya di Kalimantan Barat, tapi juga dari negara tetangga, Malaysia.
Hari demi hari agenda kegiatan berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan yang berarti.
Agenda perlombaan seperti menyumpit, pangkak gasing, seni lukis tato, lomba tangkap babi, pahat patung dari bahan kayu, hingga seni lukis tato menjadi ajang kompetisi dalam acara ini.
Seluruh rangkaian ini akan berakhir pada 27 Mei 2016.
Sampai bertemu lagi di Pekan Gawai Dayak tahun depan.
Adil Ka’ Talino (adil terhadap sesama manusia), Bacuramin Ka’ Saruga (becermin/berpedoman/berpandangan hidup pada surga), Basengat Ka’ Jubata (selalu mengingat Tuhan sebagai pemberi kehidupan)....
Kompas.com/Yohanes Kurnia Irawan