TRIBUNNEWS.COM - Pameran "Wonderful Indonesia" yang berlangsung pada 27-29 Mei di Laos tidak hanya memperkenalkan kebudayaan Indonesia dan pariwisatanya secara general.
Produk Tanah Air juga menjadi bagian sebagai perwakilan dari segmen bisnis.
"Dengan adanya pameran ini kami bermaksud menarik distibutor di Laos, demikian halnya dalam jasa. Kami mengundang Laos untuk berinvestasi di Indonesia, bergabung dengan komunitas bisnis di Indonesia," ujar Edy Irawadi, Deputi V Koordinator Kementerian Republik Indonesia.
KOMPAS.COM/DIMAS WAHYU
Penutupan pameran Wonderful Indonesia di Vientiane, Laos, Minggu (29/5/2016).
Harapan kedekatan termasuk secara ekonomi juga diharapkan pihak Laos.
"Memang Laos dekat dengan Vietnam dan Thailand. Maka dari itu, hubungan ekonomi dengan Indonesia harus lebih dibangun," kata Oudeth Souvannavong, Wakil Presiden Kementerian Perdagangan Laos.
Meski demikian, minat masyarakat Laos terhadap produk Indonesia cukup besar. Batik adalah salah satunya.
"Iya, ini yang dibawa sudah mulai habis," ujar Ibu Nening dari Batik Hatta, yang turut dalam pameran di Vientiane Center ini.
Penjualan terbesar diperoleh untuk produk minyak goreng berbahan kelapa sawit.
"Satu kontainer hari pertama. Ukuran 20 feet. Totalnya sekitar 20.000 dollar AS. Mereka tertarik karena ini bahannya palm (sawit). Kalau yang dari Thailand kan campur kedelai dan mahal," ujar Sony Wijaya, tenaga penjual eksekutif internasional dari PT Bina Karya Prima.
Kompas.com/Dimas Wahyu