Laporan wartawan Bangka Pos, Iwan Satriawan
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Pulau Bangka selama ini terkenal dengan pantai-pantai indah berpasir putih.
Namun ada satu pengecualian untuk satu pantai di wilayah Kecamatan Tempilang Kabupaten Bangka Barat.
Pantai yang berada di Desa Air Lintang ini memiliki hamparan pasir berwarna kuning keemasan seperti warna gabah padi.
Batu granit raksasa berbentuk Katak yang disebut Batu Mengkatak di tepi pantai Pasir Kuning. (Bangka Pos/Iwan S)
Dari hamparan pasir berwarna kuning inilah pantai tersebut dinamakan yaitu Pantai Pasir Kuning.
Pantai tersebut berbentuk melengkung dengan dua tanjung di kedua ujungnya dengan panjang pantai ini hanya sekitar satu kilometer.
Uniknya hanya pantai inilah yang memiliki pasir kuning nan lembut, soalnya bagian lain pesisir pantai Tempilang umumnya merupakan pantai berlumpur.
Ada sebuah batu besar yang sepintas mirip Katak raksasa menambah cantiknya pantai Pasir Kuning.
"Batu itu disebut batu Mengkatak karena seperti katak, konon katanya itu penjelmaan pangeran dan pasir kuning ini putrinya," ungkap Ole warga Tempilang baru-baru ini.
Sementara Ketua RT 10 Airlintang Muharidin mengatakan ada kepercayaan masyarakat setempat batu Mengkatak dihuni mahluk halus.
Untuk itu pada saat-saat tertentu anak-anak dilarang bermain dekat batu itu.
"Pas tengah hari atau magrib anak-anak dilarang main disitu. Tapi selama ini tidak ganggu sepanjang kita tidak ada niat buruk," jelas Muharidin.
Selain Batu Mengkatak, di kawasan dekat pantai Pasir Kuning terdapat sebuah pulau kecil yang disebut pulau Semumbung.
Pulau itu jika air sedang surut bisa didatangi dari darat dengan berjalan kaki.
Ada misteri tersendiri yang menyelimuti pulau kecil tersebut.
Masyarakat setempat percaya di pulau tak berpenghuni itu terdapat sebuah goa yang terhubung ke daratan Tempilang.
Adanya sebuah dermaga dari kayu menambah keindahan pantai ini.
Tak heran jika setiap akhir pekan, pantai Pasir Kuning menjadi tempat yang ramai dikunjungi terutama oleh kalangan muda mudi.
Pantai Pasir Kuning sendiri cukup terkenal di Pulau Bangka lantaran dijadikan tempat berlangsungnya tradisi Perang Ketupat yang digelar menjelang tibanya bulan Ramadhan.
Pantai ini dapat ditempuh sekitar satu jam perjalanan dari arah Pangkalpinang.
Jika ditempuh dari arah Muntok ibukota Kabupaten Bangka Barat, pantai ini hanya berjarak 35 KM.
Akses jalan menuju pantai sudah berupa jalan aspal yang mulus.
Penduduk setempat pun dengan ramah bakal membantu menunjukkan lokasi pantai ini jika kita menemui kesulitan di jalan.