TRIBUNNEWS.COM - Bulan September mendatang, Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai bakal menggelar Festival Jejak Perang Dunia II.
Tentunya, kesempatan ini tak boleh dilewatkan oleh para penggemar wisata sejarah.
“Penyelenggaraan festival pada bulan September ini sekaligus sebagai peringatan meletusnya Perang Dunia ke II,” ungkap Staf Khusus Bupati Morotai di Bidang Pariwisata, Muhammad bin Taher atau biasa disapa Ama.
Pada 15 September 1944, pasukan Sekutu pimpinan Jenderal Douglas MacArthur pertama kali mendarat di Pulau Morotai, Halmahera, Maluku Utara.
Saat itu, Pulau Morotai berada dalam kekuasaan Jepang. Namun pasukan Sekutu tak membutuhkan waktu lama untuk merebut pulau tersebut dari tangan tentara Jepang.
Jenderal MacArthur yang menyadari bahwa Morotai memiliki posisi strategis di masa Perang Pasifik pun mengubah Morotai menjadi basis militer sekutu.
Sebagai pulau yang pernah menjadi basis militer selama Perang Dunia II, Morotai menyimpan banyak jejak sejarah.
Benda-benda sisa perang seperti peluru, botol, kaleng ransum banyak ditemukan di pulau seluas 1.800 km persegi itu.
Kini, “remah-remah” perang tersebut sebagian besar menjadi koleksi Museum Perang Dunia II di Morotai.
Selain itu, di Morotai terdapat pula makam-makam korban perang, meriam dan kendaraan-kendaraan lapis baja.
Tak hanya di darat, sisa-sisa peninggalan Perang Dunia II juga tersebar di lautan.
“Bangkai pesawat tempur dan kapal-kapal karam banyak berserakan di perairan Morotai. Ini juga menjadi daya tarik tersendiri,” ungkap Ama.
Peninggalan alat perang PD II yang masih tersisa di dasar permukaan perairan Pulau Morotai (Ricky Rusli)
Ia melanjutkan, “Dengan kemasan yang baik, kami berharap Festival Jejak Perang Dunia II dapat menarik wisatawan dari negara-negara yang terlibat Perang Dunia II, seperti Jepang dan Amerika Serikat."
Sekedar infornasi, Festival Jejak Perang Dunia ke II merupakan salah satu festival dalam program Wonderful Morotai yang baru diluncurkan oleh Kementerian Pariwisata Indonesia bersama Pemkab Morotai pada 1 Juni lalu. Wonderful Morotai diselenggarakan sebagai upaya untuk mendorong percepatan pengembangan pariwisata Morotai menjadi destinasi wisata kelas dunia.
Melalui Wonderful Morotai, Kemenpar menargetkan hingga 5.000 wisatawan di tahun 2016. Sedangkan dalam jangka panjang, diharapkan 500.000 wisatawan berkunjung ke Pulau Morotai pada 2019.