Rasanya yang segar dan begitu khas menjadikannya memiliki banyak pelanggan.
Es Campur Pak Lantip ini sangat khas Yogyakarta.
Setiap porsinya berisikan cincau, kolang-kaling, kelapa muda, tape singkong, alpukat, nangka, sawo, dan melon.
Setelah semua bahan es campur tersebut masuk dalam mangkuk, kemudian ditutup dengan gunungan es gosrok yang di atasnya diberi siraman susu coklat.
Kemudian yang khas dari es campur ini adalah dua macam gula, yakni gula jawa dan gula putih cair sebagai pemanisnya.
Penggunaan gula jawa, menghasilkan rasa yang khas, manis dan sedikit gurih.
Saat ini satu porsi es campur Pak Lantip dapat anda nikmati dengan harga Rp.7 ribu. Ukuran satu porsinya pun cukup besar, dipastikan anda kenyang dan puas saat menyantapnya.
3. Dawet Pak Bardi
Dawet Pak Bardi yang berada pertigaan Sambiroto, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Bantul, wajib masuk daftar menu buka puasa
Menggunakan pikulan khas penjual tradisional, Pak Bardi menjajakan dawetnya di bawah pohon beringin besar yang berada di tengah pertigaan jalan.
Sama seperti dawet pada umumnya, segelas minuman ini berisikan dawet, santan, dan juruh (pemanis) yang terbuat dari gula jawa yang dicairkan.
Yang membuat dawet ini memiliki banyak penggemar adalah rasa yang dimilikinya. Dawetnya tidak lembek, berpadu dengan rasa santannya yang begitu gurih, dan manisnya pas.
Dijelaskan Bardi, dawet yang dia buat terbuat dari tepung aren.
"Saya tidak menggunakan pewarna dalam pembuatan dawet, sehingga warnanya hanya putih," ujar Bardi.