Laporan Wartawan TribunSolo.com, Bayu Ardi Isnanto
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Perajin rotan di Desa Trangsan, Gatak, Sukoharjo kewalahan memenuhi permintaan keranjang bingkisan untuk kebutuhan lebaran 2016.
Seorang perajin, Walidi mengaku mengalami kenaikan pesanan hingga 30 persen dibanding hari biasanya.
Bahkan dirinya sampai menolak tambahan permintaan karena tidak mampu memenuhinya.
"Masalahnya tenaga di sini berkurang dibandingkan tahun lalu, jadi sementara kita tolak," kata Walidi saat ditemui di rumahnya di Dusun Jamur RT 01 RW 08, Senin (6/6/2016).
Terhitung ada lebih dari tujuh ribu pesanan keranjang bingkisan lebaran yang dia kerjakan.
Diapun mengantisipasi dengan mulai mencicil pekerjaan sejak tujuh bulan sebelumnya.
"Sejak tujuh bulan sudah dicicil untuk menghadapi pesanan masa lebaran ini," lanjutnya.
Bahan baku rotan cukup mudah dia peroleh dari Kalimantan.
Sistem pengerjaannya, Walidi dibantu sekitar enam keluarga di sekitarnya untuk membuat rangka keranjang tersebut.
Kemudian Walidi dan putranya melanjutkan dengan proses nggambang atau memberi aksen pemanis keranjang.
"Finishingnya kita semprot pakai damar," kata Walidi.
Khusus untuk keranjang parcel lebaran, dia hanya membuat satu jenis keranjang, namun dengan tinggi yang berbeda-beda.
Harga keranjang dijual dengan harga kisaran Rp 7 ribu hingga Rp 25 ribu.
Omzet rumah produksi Walidi dalam satu bulan bisa mencapai Rp 100 juta rupiah.