News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Jateng

Telur Asin Brebes, Oleh-oleh Favorit Para Pelintas Jalur Pantura

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Telur asin brebes

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Fajar Eko Nugroho

TRIBUNNEWS.COM,, BREBES - Telur asin Brebes selalu menjadi oleh-oleh favorit para pejalan yang melintasi jalur Pantai Utara (Pantura).

Lauk yang juga bisa menjadi makanan selingan ini mudah ditemui di pusat oleh-oleh di jalur tersebut, semisal di Jalan Diponegoro, Brebes.

Satu di antara tiga puluhan toko oleh-oleh di kawasan ini yang menjual telur asin adalah HTM Jaya milik Khomarudin (52).

"Keluarga kami memulai usaha pembuatan dan menjual telur asin sejak 1970-an," ungkapnya.

Telur asin buatan Khomarudin memang istimewa. Warna kuning pada telur asin yang dihasilkan lebih pekat dan masir (berminyak).

Rasa yang dimiliki pun dominan gurih dan tidak terlalu asin.

Khomarudin mengatakan, tak mudah menghasilkan telur asin yang punya takaran pas.


Telur asin Brebes. (Tribun Jateng/Fajar)

Semua harus dimulai dari proses penyortiran telur dan pemilihan bahan-bahan yang digunakan.

"Mulai dari menyortir, membersihkan telur sampai memasak kami lakukan secara manual sehingga kualitasnya terjaga," kata dia.

Suami Dinah (45) ini mengatakan, untuk membuat telur asin, pihaknya tak hanya menggunakan telur lokal daerah Brebes.

Dia juga mendatangkan telur bebek dari wilayah Mojokerto, Jawa Timur.

"Sebetulnya, kualitas telur bebek di Brebes itu baik karena makanan bebek lokal berupa kerang laut dicampur bekatul. Tapi, karena jumlahnya sedikit, kami harus mendatangkan dari luar. Telur bebek dari Mojokerto yang tak kalah bagus karena bebek di sana diberi makanan yang merupakan campuran dari bekatul, ikan asin dan dedaunan hijau," terang dia.

Khomarudin menyediakan tiga varian telur asin, yakni rasa klasik (telur asin biasa), telur bakar dan telur asap.

Ketiganya memiliki perbedaan rasa pada bagian putih telur.

Pada telur asin klasik, putih telur memiliki rasa asin dan gurih.

Sementara putih telur pada telur asin dan telur asap berasa asin, gurih dan memiliki aroma bawang.

Setiap hari, pasangan Khomarudin-Dinah membuat telur asin dibantu delapan pegawai.

Mereka mampu menghasilkan hingga 2.000 butir telur asin per hari.

Jika musim liburan, semisal Ramadan dan Idul Fitri, produksi telur asin meningkat hingga 10.000 ribu butir per hari.

Khomarudin membanderol telur asin buatannya Rp 3.800 per butir untuk telur asin rasa klasik.

Sementara, telur bakar dan asap dijual Rp 4.200 per butir.

Selain telur asin siap santap, Khomarudin juga menjual telur asin mentah.

Bahkan, telur asin tersebut masih dibalut abu sehingga konsumen bisa menentukan kapan akan memasak telur tersebut.

Harganya, Rp 3.500 per butir.

"Kalau masih mentah, telur asin bisa awet sampai 2 bulan. Jika ingin disantap, abu yang membalut telur asin tinggal dibersihkan selanjutnya direbus 10-15 menit. Kalau telur asin masak bisa tahan sampai 30 hari," ujarnya.

Untuk memilih telur asin yang enak dan segar, Khomarudin membagi tips memilih yang berkualitas:

- Telur asin berkualitas memiliki warna biru pekat yang merata di seluruh cangkang telur.
- Pilih telur asin yang tidak memiliki cap di cangkan telur. Cairan tinti yang digunakan saat mencap telur dikhawatirkan dapat merusak rasa bahkan menyebabkan telur berubah menjadi beracun.
- Pilih telur asin yang memiliki warna kuning telur cerah serta berminyak. Selain itu, pastikan tak ada rongga antara kuning telur dan putih telur. Kuning telur juga berada di tengan-tengah, bukan di pinggir. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini