News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ini Ciri-ciri Ikan yang Tidak Memililki Kandungan Mercuri

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilsutrasi ikan

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Di Hari Lebaran, hidangan mengandung santan dan berdaging merupakan sajian wajib di setiap rumah namun harga daging yang melambung dorong Pemerintah untuk kampanyekan ikan sebagai pengganti daging.

Studi dari Harvard School of Public Health mengungkapkan bahwa konsumsi ikan sampai dua porsi seminggu dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung.

Asam lemak omega 3 yang ditemukan dalam ikan telah terbukti manfaatnya bagi jantung, arteri, dan vena yang membentuk sistem kardiovaskular.

Bersamaan dengan manfaatnya, ikan laut dan kerang ternyata dapat menyebabkan gangguan kesehatan.

Ikan laut dan kerang dapat menganggu kesehatan sebab ancaman merkuri terdapat di dalam tubuhnya.

Dosen Kimia IPB Dr Dr. Rer. Nat Noviyan Darmawan menyebut merkuri adalah logam berat yang berbahaya bagi kesehatan

Merkuri merupakan satu-satunya logam yang berwujud cairan yang dapat menghantarkan listrik. Dulu biasa ditemukan dalam termometer dengan simbol Hg.

Bila merkuri berada dalam kandungan air, bakteri akan mengubahnya menjadi bentuk yang disebut methylmercury.

Ikan menyerap methylmercury dari air tempat mereka berenang dan makanan yang mereka makan.

Methylmercury, sambung dia, diikat kuat oleh protein dalam otot ikan sehingga kandungan tersebut tetap berada dalam tubuh ikan, meski sudah dimasak.

Menurut Dosen Kimia IPB tersebut, tidak ada ciri spesifik pada ikan-ikan yang terkandung merkuri.

Namun, untuk dapat mengukur kadar Merkuri (Hg) dapat dilakukan dengan AAS (atomic absorption spectroscopy) dan ICP-MS (Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry).

Sumber merkuri dapat bersifat alami, seperti berasal dari pencemaran air laut akibat penambangan emas secara tradisional.

Endapan Merkuri (Hg) biasa dipakai untuk memisahkan emas dari tanah dan pembuangan limbah merkuri membuat sungai, teluk, dan air laut menjadi tercemar.

Endapan tersebut mengendap di sedimen dasar perairan dan berujung pada putusnya rantai makanan

Mengingat bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan air raksa seperti yang diuraikan di atas, berikut tips yang diberikan oleh Dosen Kimia IPB Dr Dr Rer Nat Noviyan Darmawan :

Pertama, sebelum membeli ikan pilihlah ikan segar dari penampakan luarnya. Ikan segar memiliki mata bening dan sedikit menggembung, daging berwarna mengkilap, terlihat lembab, dan tanpa bintik-bintik gelap. Selain itu, ikan berkualitas itu beraroma segar dan tidak berbau asam.

Kedua, cerdas memilih pangan yang sesuai, hindari ikan-ikan yang berasal dari perairan yang di deteksi memiliki paparan merkuri yang rendah, seperti : perairan di dekat penambangan emas.

Ketiga, hindari makan ikan berukuran besar, seperti hiu, ikan todak, dan mackerel karena ikan-ikan ini mengonsumsi ikan yang lebih kecil sehingga kadar merkuri di dalamnya lebih banyak.

Keempat, Konsumsi jenis ikan rendah merkuri, yaitu udang, salmon, lele, dan tuna kalengan.

Kelima, cari pengganti sumber protein dan omega 3 dari konsumsi ikan air tawar seperti mujaer, nila dan lele atau ikan laut yang rendah kandungan merkurinya.

Pada akhirnya konsumsi ikan yang tepat akan membuat tubuhmu lebih sehat. Namun, yang terpenting adalah ibadah dalam lebaran ini. Lengkapi lebaran anda dengan Informasi-informasi seputar Ramadan yang bisa Anda dapatkan di rubrik Tribun Ramadan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini