TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warna-warni karang laut siap memikat mata penyelam saat mulai turun ke dasar laut.
Ikan-ikan kecil hingga hewan laut seperti ikan giru atau biasa dikenal dengan sebutan ikan badut(Amphiprion ocellaris) biasa hidup di karang laut bisa menjadi yang menarik untuk berfoto.
Travel Blogger sekaligus penyelam bersertifikasi Marischka Prudence mengatakan, kegiatan penyelaman berisiko merusak terumbu karang jika tak dilakukan dengan benar. Salah satunya seperti, terinjak kaki dan patah karena disentuh.
"Terumbu karang itu jangan dipegang. Ada beberapa yang mudah patah, satu sentimeter aja bisa tumbuhnya 5-10 tahun," jelas Marischka kepada KompasTravel seusai talkshow "Enjoy Underwater Jewelries with Respect" dalam acara Kompas Travel Fair di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (4/9/2016).
Menurutnya, jika ingin berfoto dengan terumbu karang, penyelam ada baiknya mengatur jarak.
Marischka menyebutkan, jarak teraman untuk berfoto dengan terumbu karang adalah sekitar jarak satu lengan.
"Kalau berenangnya belum lancar naik dan turun, lebih baik jaga jarak aman. Kalau sudah dekat terumbu karang, tenang saja. Jangan terlalu banyak gerak," ungkapnya.
Marischka menambahkan, penyelam harus mengetahui batas kemampuan diri ketika menyelam.
Ia menyarankan, penyelam agar tak selalu ingin mendapatkan foto yang dianggap bagus dengan pengetahuan yang minim.
Indonesia memiliki terumbu-terumbu karang yang beragam.
Seperti di Taman Nasional Wakatobi, terdapat lebih dari 112 jenis karang dari 13 famili, antara lain Acropora formosa, A Hyacinthus, Psammocora profundasafla, hingga Pavona cactus.
Bentuk-bentuknya karang laut bervariasi untuk dilihat.
Kekayaan biota laut ini tidak lain karena hamparan terumbu karang yang sangat luas di sepanjang perairan dengan topografi bawah laut yang berwarna-warni seperti bentuk slop, flat, drop-off, atoll, dan goa bawah air.