TRIBUNNEWS.COM - Pekan Raya Indonesia (PRI) untuk pertama kalinya diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition Serpong, Banten pada 20 Oktober - 6 November 2016 .
Sekitar 500 tenant memeriahkan pameran ini, dengan target pengunjung 1 juta orang untuk 18 hari penyelenggaraan.
Dari pantauan KompasTravel, cukup banyak pengunjung yang membandingkan PRI dengan pekan raya lain, khusunya PRJ (Pekan Raya Jakarta). Meski dari segi nama hampir mirip, sebenarnya PRI dan PRJ memiliki perbedaan.
Berikut adalah perbedaan PRI dengan pekan raya lainnya menurut Sekjen PRI, Hyang I. Mihardja ditemui di PRI, ICE, Serpong, Selasa (1/11/2016).
1. Berlokasi di Serpong, Banten
PRI diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) yang termasuk dalam wilayah Provinsi Banten. Total luas ICE adalah 22 hektar, dengan 10 hall dan daya tampung parkir hingga 5.000 mobil.
2. Konsep asli Indonesia
Sesuai dengan namanya, PRI memberi nuansa 'Indonesia' yang kental lewat dekorasi dan hiburan. Pengunjung dapat menikmati kesenian, kerajinan tangan serta kebudayaan di PRI. Contohnya penampilan musik dangdut, angklung, atau sasando juga kuliner-kuliner nusantara.
3. Tempat pameran indoor
PRI diselenggarakan di dalam ruangan ber AC sehingga tak menghambat aktivitas tenant dan pengunjung apabila hujan. Dari pengalaman KompasTravel, hal ini juga memudahkan pencarian booth tenant karena denah ruang yang lebih teratur.
4. Menggandeng industri kreatif
Ada beberapa booth dan wahana di PRI yang dibuat oleh UMKM maupun komunitas kreatif. Selain dapat menjadi sarana promosi UMKM dan komunitas, ini juga memberi kesempatan pada pengunjug untuk membeli produk buatan anak bangsa.
5. Segmen pasar luas
PRI berupaya menjangkau masyarakat golongan ekonomi A, B, C. Hal ini nampak dari berbagai merek tenant yang menyediakan barang kebutuhan serta harga yang terjangkau. Hiburan yang diberikan juga mencoba menjangkau segala usia.