News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Saatnya Wisata Religi ke Pulau Buton

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Makam Sultan Murhum berada di tempat perbukitan yang berada di dalam benteng Keraton Buton, di Sulawesi Tenggara. Makam ini selalu didatangi para peziarah atau wisatawan.

TRIBUNNEWS.COM, BUTON - Di Bawah pohon beringin, terdapat sebuah makam yang besar dan mempunyai panjang sekitar lima meter.

Makam besar tersebut merupakan makam Sultan pertama di Kesultanan Buton, yakni makam Sultan Murhum Kaimuddin Khalifatul Khamis atau dikenal Lakilaponto atau Haluoleo.

Lokasi Makam Sultan Murhum berada tak jauh dari Masjid Agung Keraton Buton yang berada di dalam benteng Keraton Buton.

Makam Sultan Murhum merupakan salah satu wisata religi yang dilakukan para wisatawan untuk mengenal Sultan Murhum dari dekat.

“Saya baru tahu Sultan Murhum merupakan Sultan Buton yang pertama di Pulau Buton. Saya diberi tahu sama guide di sini kalau Sultan ini yang sudah mengalahkan bajak laut,” kata seorang pengunjung asal Makassar, Judi, Selasa (1/11/2016).

Embusan angin begitu terasa di atas makam yang lokasinya berada di tempat perbukitan tersebut.

Adanya pohon beringin yang lebat menjadikan makam tersebut menjadi teduh dan sejuk.

Seorang pengunjung yang lain, Dewi, mengaku sudah mengetahui cerita tentang Sultan Murhum yang mempunyai kesaktian mengalahkan bajak laut bermata satu, La Bolontio.

Selain itu juga, Sultan Murhum juga satu-satunya sultan yang berhasil menguasai daerah Sulawesi Tenggara. 

“Saya datang ke sini mau ziarah kubur ke makam Sultan Murhum. Yang saya ketahui, di masa kepemimpinan dia, penyebaran Islam di Pulau Buton mulai masuk. Saya dengar, sultan ini orangnya tinggi besar, ternyata makamnya memang besar,” ujarnya.

Sultan Murhum memerintah Kerajaan Buton selama 26 tahun dan menjadi sultan yang mendapat pengakuan Sultan Rum dari Kesultanan Turki di tahun 1558 masehi.

Makam ini sudah banyak dikunjungi para pejabat negara yang datang ke Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Berada di bawah pohon beringin, makam ini bercat putih, terawat dengan baik dan bersih.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini