TRIBUNNEWS.COM, WASAI - Bertepatan dengan Festival Lovely Raja Amapt yang diselenggarakan dari tanggal 18-21 Oktober 2016, penyelam profesional sekaligus fotografer bawah laut, Ronny Rengkung meluncurkan buku kompilasi foto berjudul "Underwater North Raja Ampat".
Buku tersebut memuat foto-foto keindahan bawah laut Raja Ampat.
"Untuk menyusun buku ini saya menghabiskan empat minggu di Raja Ampat," kata Ronny saat ditemui KompasTravel di booth peluncuran bukunya, di Pantai WTC, Waisai Raja Ampat, (21/10/2016).
Ia menjelaskan hasil fotonya kemudian dibagi menjadi beberapa tema yakni, divers atau foto yang memperlihatkan penyelam bersama keindahan bawah laut, ragam ikan, critters atau mahluk laut super kecil, dan coral reef atau konstelasi karang.
Ronny berhasil menyusun kumpulan fotonya menjadi buku berjumlah 143 halaman.
Memotret alam bawah laut Raja Ampat selama empat minggu, Ronny tentu punya opini tentang perairan yang disebut Surga Kecil yang Jatuh ke Bumi.
"Dari seluruh Indonesia, kepadatan bawah laut Raja Ampat yang paling padat," kata Ronny.
Ia menjelaskan, begitu kaya akan coral dan juga ikan, penyelam akan kesulitan mendapati air laut yang jernih di Raja Ampat.
"Ini karena banyak plankton. Di Raja Ampat juga bagus karena rata-rata topografinya 90 persen sloopy (landai) bukan wall (dinding)," kata Ronny.
Saat ditanya manakah lokasi selam favorit, Ronny mengatakan, "Tergantung timing, kalau waktunya tepat ikannya sedang banyak atau airnya jernih. Kadang juga bisa cuaca jelek dan berombak."
Kawasan perairan Raja Ampat tahun 2015 dinobatkan sebagai situs snorkeling terbaik di dunia oleh CNN.
Ada 553 spesies karang laut, 1.470 spesies ikan, delapan spesies paus, dan tujuh spesies lumba-lumba di perairan Raja Ampat.
Selain itu penyelam juga dapat melihat dugong, hiu, penyu, manta, dan endemik lain di Raja Ampat, Papua Barat.