TRIBUNNEWS.COM, DUBAI - "Usahakan naik dan turun dari lift berbeda. Anda jadi bisa merasakan dua rekor dunia yang berbeda," tutur petugas lift Burj Khalifa, gedung tertinggi di dunia yang berlokasi di Dubai, Uni Emirat Arab.
Di depan saya ada tiga lift yang pada bagian pintunya menampilkan posisi lantai lift itu berada dan kecepatan lift.
Dua lift langsung membawa pengunjung ke observatorium deck di lantai 124. Sementara satu lift lagi menuju ke lantai 125.
Ada banyak rekor dunia yang disandang gedung ini. Jadi tak hanya "sekadar" gedung tertinggi di dunia. Burj Khalifa memiliki tinggi lebih dari 828 meter. Jika dibanding dengan Monas, ikon kota Jakarta, maka tinggi Burj Khalifa sekitar enam kali tinggi Monas.
Namun, sebelum ke lantai tersebut, pengunjung harus siap mengantre sebanyak tiga kali. Pertama antrean di pintu masuk Burj Khalifa. Pintu masuknya bisa melalui Dubai Mall, mal terbesar di dunia.
Walau bukan akhir pekan, antrean ternyata cukup mengular. Saat saya dan rombongan wartawan dari Indonesia dalam famtrip yang diadakan Emirates hendak menuju puncak Burj Khalifa, Selasa (22/11/2016), antrean pintu masuk meliuk-liuk sepanjang sekitar 200 meter.
Oleh karena itu, cara terbaik untuk naik ke Burj Khalifa adalah memesan tiket masuk sebelumnya. Dalam tiket masuk akan tertera jam giliran untuk naik.
Setelah pengecekan barang bawaan, antrean kembali terjadi di pintu masuk menuju lift dan antrean terakhir adalah tepat di depan lift.
Lift-lift ini memegang rekor dunia sebagai lift tercepat di dunia dan lift terpanjang di dunia.
Usai mengantre, kami pun naik lift menuju lantai 124. Dengan kecepatan per 10 meter per detik, lift mengantar saya di lantai 124 hanya dalam waktu satu menit. Ini merupakan salah satu lift tercepat di dunia.
Uniknya, di dalam lift juga diatur permainan tata cahaya dan suara yang menjelaskan sejarah gedung itu, sehingga pengalaman naik lift pun begitu berkesan.
Sebenarnya, Burj Khalifa memiliki 57 lift. Lift di Burj Khalifa menyabet beberapa rekor dunia seperti lift dengan jarak perjalanan terpanjang di dunia dan lift servis tertinggi di dunia.
Sementara itu, lift yang digunakan turis ke area observatorium adalah lift model double-decker. Ini merupakan lift double-decker tercepat di dunia.
Sesampai di lantai 124, pengunjung diarahkan ke luar ruangan, sebuah observatorium melingkar 360 derajat.
Ini adalah observatorium luar ruangan tertinggi di dunia. Saat melangkah ke area observatorium, embusan angin di ketinggian begitu terasa.
Ini bukanlah area untuk Anda yang takut ketinggian. Sisi dinding kaca dipenuhi wisatawan yang asyik berfoto dengan latar pemandangan kota Dubai yang dipenuhi gedung-gedung pencakar langit. Namun, semua gedung itu tampak kecil.
Kelar berfoto-foto, saatnya naik tangga menuju lantai 125. Kali ini ruangan observatorium tertutup. Ada beberapa kursi bergelantungan yang jadi favorit pengunjung untuk berfoto dengan latar kota Dubai dari ketinggian.
Beberapa wisatawan memilih meneropong dengan alat pemindai jarak jauh. Sekadar iseng atau memang ingin tahu. Jangan lupa pula mampir ke toko suvenir yang ada di lantai 124 maupun 125.
Sebab saking tingginya gedung ini, seseorang bisa merasakan pengalaman melihat dua kali matahari terbenam.
Tentu saja tiket pada prime hours (15.30-18.30) ini lebih mahal, yaitu diberi harga 200 dirham Emirat (sekitar Rp 725.000) untuk dewasa. Sedangkan pada jam-jam di luar prime hours, dikenakan biaya 125 dirham Emirat (Rp 453.000) untuk dewasa.
Lelah berfoto-foto, saatnya turun kembali. Karena saya naik lift yang langsung menuju lantai 124, maka kali ini saya memilih turun dengan lift dari lantai 125.
Tentu saja, untuk turun pun antrean panjang sudah terjadi di depan lift. Namun demi merasakan berbagai rekor dunia yang disandang gedung ini, mari kuatkan kaki untuk berdiri dalam antrean itu.