TRIBUNNEWS.COM, PALOPO - Berkunjung ke Istana Kedatuan Luwu di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Anda bisa menyaksikan proses pembuatan keris atau badik pusaka peninggalan raja-raja di kerajaan luwu.
Dari depan istana, tampak tugu keris yang melambangkan simbol kebudayaan di daerah ini. Setiap hari, warga yang gemar koleksi badik atau keris berpamor datang untuk memesan.
Pembuatan keris berpamor tidaklah mudah. Untuk membuatnya harus memiliki keahlian tersendiri yang sejalan dengan akar budaya setempat. Makanya, jarang ditemukan pengrajin besi khas Luwu Palopo.
Penggunaan keris di sini ada yang untuk ritual pengobatan, penjagaan diri, penjagaan rumah, dan berbagai kegiatan lainnya.
Umumnya, konsumen memesan jenis badik yang memiliki pamor tinggi dan harganya pun tergantung dari motif yang dipesan. Kisaran harganya dari Rp 500 ribu hingga jutaan rupiah.
Sejumlah badik atau keris yang dibuat, juga disimpan di dalam istana. Keris-keris tersebut memiliki pamor tinggi dan memiliki nama serta makna yang mendalam.
Sebagian dari keris ini akan diberikan sebagai hadiah kepada tamu tamu agung yang datang di Istana Kedatuan Luwu, untuk bertemu dengan Datu Luwu.(*)