TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendukung perhelatan Gebyar Budaya Garut 2017 yang akan digelar, 21 Februari-23 Maret 2017 di Jalan Ahmad Yani Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Wisata Nusantara Esthy Reko Astuti, yang didampingi Kepala Bidang Wisata Budaya Asdep Pengembangan Segmen Pasar Personal Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Wawan Gunawan menyebutkan, perhelatan tersebut dalam rangka HUT Kabupaten Garut ke-204, yang didukung langsung oleh Pesona Indonesia.
”Tahun ini tema yang diusung HUT KAB Garut ke-204 adalah Mapag Abad Kedigjayaan (menyambut Abad kejayaan). Garut diusianya yang sudah 2 abad sudah sepatutnya meraih kejayaan serta keberhasilan yang diimpikan oleh seluruh masyarakat Garut,” ujar Esthy yang juga diamini Wawan.
Sekadar informasi, rangkaian Event Hari Jadi Kab. Garut diselenggarakan dari tanggal 21 Februari hingga 23 Maret 2017. Dalam acara tersebut, hadir rentetan event yakni pameran Industri Pariwisata multiproduk, Napak Tilas hingga Helaran Budaya.
”Helaran Budaya atau Karnaval Budaya yang merupakan acara unggulan prosesi budaya pada HUT Kab.Garut akan dilaksaanakan pada Rabu, 22 Maret 2017 mulai pkl.08:00 -15:00 wib di Jalan Ahmad Yani Garut,” jelasnya.
Kata Wawan, helaran Budaya ini diikuti ratusan peserta dan dimeriahkan dari 22 Grup Seni Unggulan Garut, 5 Kabupaten/Kota di Jawa Barat, 5 Provinsi di Indonesia, 4 Negara. Selain itu akan diadakan Kontes Ketangkasan Domba Garut, Devile Batik Garutan, Pawai Kendaraan Hias, Adventure Wisata Garut.
Garut Car Modification Contest, Enduro Wisata Di Tanah Legenda, Kirab Congcot dan Domba Catwalk. Rangkaian acara akan ditutup dengan adventur wisata Garut tanggal 22 Maret 2017.
”Bagi masyarakat Garut dan wisatawan yang sedang merencanakan kunjungan wisata ke Garut sebaiknya agendakan hadir dalam event tahunan yang meriah ini. Event ini pun diharapkan bisa majukan Pariwisata di Garut dan meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan dan pemerataan taraf kesejahteraan Warga Garut dan sekitarnya, salah satunya dari sektor Pariwisata,” kata Esthy yang selalu diminta oleh Menpar Arief Yahya untuk selalu menyelaraskan antara cultural value dan commercial value-nya.
Menpar Arief Yahya memandang setiap event budaya itu harus punya dua kekuatan. Pertama kekuatan budayanya, yang biasa disebut dengan cultural value.
Di sisi lain, juga harus bisa menghasilkan economic impact kepada masyarakat sekitarnya. Ini yang oleh Mantan Dirut PT Telkom itu disebut sebagai commercial value, atau financial value. Event itu harus punya nilai keekonomian.
Wawan memaparkan, rancage dina gawe, sabilulungan, Paheuyeuk-heyeuk leungeun yang merupakan filosofi Sunda yang patut kita jalankan agar negeri yang kita cintai menemukan jatidirinya kembali.
”Salam Pesona indonesia. Dan kami tunggu di Garut Jawa Barat,” tuturnya.