TRIBUNNEWS.COM, TERNATE - Sekitar pukul 05.30 WIT, Tim Ekspedisi Terios 7-Wonders Wonderful Moluccas 2017 (T7W 2017) tiba di spot memancing ikan cakalang secara tradisional. Para awak kapal motor nelayan (KMN) Virgo 03 yang mayoritas nelayan tradisonal mempersiapkan segala sesuatunya untuk keperluan memancing.
Suasana di spot memancing juga sudah ramai dengan kapal-kapal nelayan lainnya. Mulai kapal sejenis sampan dengan tenaga motor atau pun kapal-kapal sejenis Virgo 03 yang memiliki panjang sekitar 19 meter dengan lebar sekitar 5 meter.
Dua nelayan terlihat sibuk mengambil ikan puri sebagai umpan di kolam yang ada di lambung kapal untuk dipindahkan ke dalam ember. Nelayan lainnya bergegas mengambil joran dan mencari posisi dengan duduk di dek paling depan.
Karena hujan sudah reda, salah satu awak kapal menyalakan semburan air di dek depan, sisi kanan dan kiri kapal. Ikan puri yang masih hidup tersebut kemudian disebar dengan cara di lempar ke ke sisi depan, kiri dan kanan kapal. Sedangkan pemancing sudah siap dengan menggoyang-goyangkan jorannya ke arah kanan dan ke kiri.
"Digoyangkan ke kanan dan ke kiri sambil melihat ikan di dalam air. Kalau kail mebgait di badan ikan langsung di tarik dan ikan terlempar masuk ke dalam dek," ujar Salmingamgulu (50) salah seorang nelayan selaku pembantu nahkoda kapal, Hamid (50).
Tak lama berselang setelah ikan puri disebar, beberapa nelayan saling bergiliran menarik ikan cakalang. Hal itu terus menerus dilakukan oleh para nelayan hingga waktu memencing ikan selesai.
Memang, jika para nelayan Ternate memancing ikan cakalang di Laut Ternate tak akan berlama-lama. Biasanya mereka hanya menghabiskan waktu seharian. Yakni sejak pagi hari hingga siang menjelang sore. Pun itu jika arah angin cukup bagus.
"Arah angin juga mempengaruhi hasil tangkapan. Yang bagus arah anginnya ke selatan. Kalau sudah begitu, disanalah ikan cakalang melimpah. Tapi hari ini arah angin ke utara. Jadi kurang sekali ikannya," kata dia.
Menurut Salmingamgulu, kebanyakan para nelayan lebih memilih untuk pergi ke wilayah Pulau Bacan. Pasalnya, ikan cakalang sangat melimpah disana. Namun, untuk memancing di Pulau Bacan para nelayan biasanya membutuhkan waktu dua hingga tiga hari di tengah lautan.
Dengan waktu yang cukup panjang itu nelayan bisa mendapatkan lebih dari 500 kilogram ikan cakalang. Jika sedang beruntung, nelayan bahkan bisa membawa ikan cakalang ke daratan hingga lebih dari dua ton.
"Memancing ikan itu bagaimana rejeki dari Allah. Kalau sedang melimpah ya kami pulang dengan hasil melimpah. Jika tidak ya seperti ini. Sedikit tangkapan," kata dia.