TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lebih dari 50 yacht internasional dipastikan singgah di Pulau Sumbawa dalam rangkaian Sail Indonesia 2017.
Suguhan ini bisa disaksikan dalam kegiatan Festival Moyo Utara 2017 dari 28 hingga 31 Agustus 2017.
Bupati Sumbawa Husni Djibril mengatakan, Festival Moyo Utara 2017 juga merupakan kegiatan praevent dari “Festival Pesona Moyo”.
Acara tersebut dilaksanakan sebulan penuh mulai 10 September hingga 9 Oktober 2017.
“Juga sebagai rangkaian acara festival pendukung dari kegiatan Bulan Pesona Lombok-Sumba,” ujar Husni Djibril.
Pulau Moyo adalah sebuah pulau yang terdapat 2,5 kilometer di sebelah utara Pulau Sumbawa. Pulau dengan luas 350 km2 ini memiliki garis pantai sepanjang 88 kilometer.
Pulau Moyo yang terletak di Teluk Saleh memiliki cagar alam taman nasional yang berada beberapa kilometer dari pantai utara.
Pulau ini dikelilingi oleh terumbu karang yang indah dan habitat hewan.
Husni mengatakan, setibanya di Pantai Gowa pada 28 Agustus, para yachter dan wisatawan akan langsung diajak city tour ke Istana Tua yang merupakan museum bersejarah di Pulau Moyo.
Selanjutnya pada sore hari akan digelar pembukaan Festival Moyo Utara yang dilanjutkan dengan Parade Karnaval Jaran Main (Kuda Pacuan) dan Sumbawa Ethnic Fashion Carnival.
Keesokan harinya akan digelar lomba balap kerbau dan tur ke Desa Batu Alang. Di desa tersebut, wisatawan akan diajak ikut membuat “Nasi Bambu” sambil disuguhi tarian etnik Pulau Moyo.
Di hari ketiga, wisatawan akan diajak menyaksikan salah satu tarian khas Moyo Utara, Karaci.
“Disini wisatawan dapat menikmati kuliner khas Pulau Moyo dan berbagai souvenir. Setelahnya juga akan ada Festival Perahu,” kata Husni.
Sementara di hari terakhir, wisatawan akan diajak mengunjungi area konservasi Sumbawa Biodiversity di Ai Lemak Tanjung Munangis.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik Festival Moyo Utara. Karena hal itu merupakan bagian dari “Pesona Lombok-Sumbawa 2017” sebagai sarana mempromosikan potensi pariwisata NTB.
“NTB memiliki Mandalika sebagai kawasan resort kelas dunia yang ditetapkan sebagai satu di antara 10 destinasi prioritas atau ‘Bali Baru’ yang akan menarik kunjungan wisman dan wisnus," ujar Arief.