Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Bromo Tengger Semeru National Park, merupakan lokasi wisata yang menyimpan sejuta pesona tersembunyi.
Pesona yang bisa dinikmati tiap wisatawan jika anda berusaha untuk menyelaminya.
Kawasan yang berada di Timur pulau Jawa itu memang menjadi salah satu destinasi wisata yang dilirik oleh banyak wisatawan, bahkan wisatawan mancanegara.
Tribunnews pun sempat mengunjungi sejumlah spot keren di taman nasional tersebut, Sabtu pagi (11/11/2017).
Baca: Mengejar Sunrise Di Bukit Kingkong Bromo Tengger Semeru National Park
Satu diantaranya menyambangi Kawah Bromo, lokasi yang menjadi idaman para turis backpacker.
Bertandang ke lokasi itu, Tribunnews pun mencoba menggunakan salah satu ciri khas yang patut dicoba jika anda baru pertama kali ke tempat tersebut, yakni menaiki kuda ke atas bukit.
Tenang, anda tidak perlu khawatir karena saat menaiki kuda-kuda yang ada di lokasi wisata itu, anda akan ditemani oleh si penggembala kuda.
Si penggembala kuda akan memegang tali kuda yang anda tunggangi, dan akan mengendalikan kuda tersebut.
Tribunnews pun mendapatkan kesempatan untuk menunggangi kuda berwarna hitam pekat, bernama Satrio.
Kuda gagah yang masih tergolong muda itu pun tampak sangat memukau karena bulunya berkilau hitam di bawah teriknya sinar matahari.
Satrio merupakan kuda jenis sandel atau dikenal sebagai sandalwood pony.
Usianya memang baru memasuki tahun ke-5, namun kekuatannya mampu membawa Tribunnews terpacu dalam menaiki bukit terjal menuju Kawah Bromo.
Tribunnews mengakui, dalam menaiki seekor kuda, perlu ada sedikit keberanian dan keahlian dasar untuk mengendalikan kuda tersebut.
Namun dengan adanya si penggembala, tentunya Tribunnews yang jarang menaiki kuda, bisa merasa aman dan sedikit bernafas lega.
Menaiki kuda menyusuri lautan pasir menuju bukit di kawasan tersebut memang sangat terasa.
Apalagi saat Tribunnews menunggangi Satrio, matahari bersinar sangat terik sehingga terasa sangat menusuk kulit.
Kendati demikian, Tribunnews sempat mengabadikan momen bersama Satrio di dua spot pada lokasi tersebut.
Meskipun Satrio sedikit melakukan aktifitasnya berdasar naluri, seperti nyaris berkelahi dengan kuda lainnya ataupun melenggang sesuai keinginannya, namun kuda tersebut sangat bersahabat ketika diabadikan gambarnya.
Tribunnews berfoto menunggangi Satrio di atas bukit dan juga di depan Pura yang ada di kawasan wisata itu.
Untuk anda yang ingin menaiki kuda di kawasan wisata Kawah Bromo, anda akan merogoh kocek sekira Rp 150 ribu untuk melakukan perjalanan menunggangi kuda hingga ke atas bukit dan turun kembali.
Si penggembala kuda juga bisa menunggu anda, jika anda ingin naik terlebih dahulu ke atas untuk melihat dan berfoto dengan latar Kawah Bromo.
Perlu diperhatikan, saat anda menuruni bukit dengan menunggangi kuda, anda bisa meminta tolong kepada si penggembala untuk agar memperlambat lari kudanya karena bukit cukup curam.
Di kawasan wisata tersebut juga ternyata banyak terdapat wisatawan mancanegara yang ikut menunggangi kuda.
Terkait jenis kuda yang ada di kawasan wisata itu, seluruhnya merupakan kuda jantan yang berasal dari beberapa jenis, mulai dari kuda sandel hingga kuda bima.