Laporan reporter Tribun Lampung Dennish Prasetya
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Suara teriakan penuh kegirangan dan menantang adrenalin terdengar dari para pengunjung saat melintasi arena seluncur perosotan alami Way Guyuran.
Perosotan batu ini terbentuk secara alami di tengah rimba Gunung Rajabasa.
Byur, Tubuh lelaki itu memecah permukaan air pada sebuah kolam mungil dengan air yang begitu jernih.
Kolam itu menjadi titik pemberhentian para peseluncur.
Saat tubuh bertumbukkan dengan permukaan air menciptakan sensasi yang benar-benar tak terlupakan.
Baca: Baju Koko Ala Blackpanther di Toko Online, Sudah Punya Belum?
Kamipun pun tak mau kalah, mencoba meluncur dari perosotan batu setinggi 7 meter itu.
Namun, satu hal yang unik perosotan batu itu tidak licin dan berlumut.
Tubuh kita akan terus didorong oleh air yang mengalir tiada henti dari perosotan itu.
Masyarakat setempat mengenalnya dengan Way Guyuran.
Objek wisata Way Guyuran terletak di Desa Jondong, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan.
Waktu tempuh dari Kota Bandar Lampung untuk menuju objek wisata ini sekitar 3 jam perjalanan.
Akses untuk sampai di kawasan ini cukup mudah, selain jasa ojek, banyak juga angkot yang melalui kawasan objek wisata ini.