(TribunTravel.com/Rizky Tyas Febriani)
TRIBUNNEWS.COM - Hidup di kawasan kumuh Manila adalah tantangan besar.
Itulah yang membuat ayam 'pagpag' begitu populer di sini.
Pagpag sudah lama menjadi makanan pokok bagi warga kumuh Filipina yang beberapa tahun terakhir menjadi bisnis menguntungkan.
Tak hanya bagi pemulung, pemilik warung yang menjual 'pagpag' juga mendapat untung yang lumayan.
Pasalnya, bahan makanan ini bisa dengan mudah didapat dan harganya cukup murah.
Pemulung di sini bukan bertugas mengumpulkan barang-barang plastik atau kardus bekas.
Mereka lebih tertarik pada makanan sisa yang dibuang restoran cepat saji atau supermarket.
Sekantong daging pagpag biasanya dijual seharga 20 peso (USD 0,50) atau sekitar Rp 7 ribu, dilansir dari laman Odditycentral.com (11/3/2017).
Sebelum dimasak dan dijual kembali, daging yang dipungut dari pembuangan tadi dibersihkan dan dihilangkan tulangnya.