Laporan Reporter Tribunnews, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, STOCKHOLM - Di sela-sela kunjungan ke pabrik Scania atas undangan United Tractors, Tribun sempat berkunjung ke museum Vasa.
Museum yang memamerkan kapal perang Vasa milik Swedia yang tenggelam saat baru saja melaut.
Kapal Vasa di museum tersebut dipajanh di tengah dengan dipasangi penyangga. Ada patung singa di beberapa sisinya yang menunjukkan simbol kekuatan.
Tribun sempat diperlihatkan salah satu ruang kemudi kapal perang Vasa.
Chirstie salah satu pemandu wisata mengatakan salah satu yang menjadi penyebab kapal perang Vasa tenggelam adalah kesalahan arsitektur salah satunya ruang kemudi.
Ruang kemudi berada di bagian bawah dekat bagian meriam kapal dengan ditopang balok kayu besar.
Sang nahkoda kapal mengendalikan kapal dengan memutar-mutar kemudi atas instruksi dari anak buahnya yang berada di atas.
Baca: Diwarnai Insiden Pasar Senggol, Aldy Satya Mahendra Jadi Jawara Sport 150 CC Pro Rider
"Jadi anak buahnya di atas berteriak, kanan, kiri lalu sang pengemudi menggerakkan balok kayu besar untuk mengendalikan kapal. Ini jadi salah satu penyebab kenapa Vasa bisa tenggelam, sang nahkoda tidak bisa melihat jelas keadaan diluar,"ujar Chirstie.
Saat musibah terjadi kapal Vasa tenggelam saat baru saja meninggalkan pelabuhan sejauh 400 meter.
Ada puluhan orang tewas akibat musibah tersebut.
"Saat kapal diangkat, masih banyak korban di dalamnya yang tidak bisa keluar saat kecelakaan terjadi,"ujar Chirstie.
Raja Gustavus Adolphus menghabiskan bertahun-tahun untuk merancang Vasa. Segala pikirannya tercurah pada ukuran, bobot, panjang, tinggi, hingga hal detail seperti ornamen dan motif patung di kapal itu.
Sebagai Raja Swedia yang bertahta pada 1626-1628, Adolphus bertumpu pada sebuah harapan hasil karyanya menjadi kapal perang terbesar dan termegah sepanjang masa.
Vasa pun dibuat berdasarkan perhitungan ukuran spesifik yang diberikan Adolphus.
Panjangnya 69 meter dengan tinggi 52,5 meter. Tiga buah tiang menancap kuat, dengan 10 layar yang berkibar.
Dek atas dan bawah mengangkut 64 meriam. Kapal ini bisa memuat 145 pelaut dan 300 tentara.
Biaya yang dikeluarkan Sang Raja tak tanggung-tanggung, 100 ribu Dalers atau 2% GNP (Gross National Product) Swedia pada masa itu. Vasa pun rampung pada 1628, dan tibalah saat pelayaran pertama pada 10 Agustus tahun itu.
Kapal Vasa tergolong megah dan indah karena memiliki 700 patung dan ornamen kayu, mencerminkan gaya masa akhir Rennaisance sekaligus awal Baroque.
Ornamen-ornamennya terinspirasi dari mitologi Yunani, kitab Injil, juga sejarah Kerajaan Romawi.
Pada 1961, warga Swedia merekonstruksi Vasa. Semua potongan kapal direkatkan, dibentuk seperti kapal aslinya. Inilah yang bisa Anda lihat di Vasamuseet, atau Vasa Museum yang terletak di Kota Stockholm.
Vasamuseet adalah salah satu tujuan favorit wisatawan. Tak jarang turis menemukan kemiripan antara Vasa dengan Black Pearl, kapal legendaris yang difilmkan dalam Pirates of Carribean.