News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bagaimana Memilih Open Trip yang Profesional? Berikut Panduannya

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Pemandangan di Pulau Rinca, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (10/6/2016)

TRIBUNNEWS.COM - Fenomena penipuan berkedok paket wisata open trip masih bisa ditemukan.

Calon wisatawan seolah terus dikelabui dengan harga miring dan destinasi wisata yang menggiurkan.

Mayoritas operator wisata penyedia open trip memasarkan tripnya di media sosial masing-masing.

Baca: Nikita Mirzani Ungkap Dugaan Perselingkuhan Suami, Juga Mendapat Cacian

Tidak heran mereka punya media sosial dengan pengikut hingga puluhan ribu orang.

Namun, apakah pengikut di media sosial Instagram, Twitter dan lainnya menjamin kualitas operator open trip?

CEO Treya, satu market place open trip pendatang baru asal Indonesia, Arie Nasution mengatakan, penelusuran digital (digital treking) saat ini sulit membuktikan kredibilitas tour operator.

"Digital tracking dari medsos terutama melihat followers-nya yang ribuan itu gak bisa jamin (kredibilitasnya), karena sekarang bisa beli followers aktif."

"Kita lihat juga dari engagement-nya dan harus punya sistem kurasi yang ketat," tutur Arie kepada KompasTravel, seusai meluncurkan Treya di Jakarta, Selasa (17/7/2018).

Dari pengalamannya mengkurasi para penyedia jasa wisata open trip sejak awal 2018, hal yang paling menentukan kredibilitas dan profesionalisme ialah rekomendasi dari operator wisata lain dan warga lokal yang sering berinteraksi di lapangan saat membawa tamu.

"Paling bisa mem-filter itu sebenarnya rekomendasi dari operator wisata lain dan masyarakat lokal tentang kinerja si operator open trip tersebut," kata Arie.

Selain itu, bisa juga melacak jejak digitalnya hingga pembicaraan netizen tentang operator wisata tersebut.

Menurutnya, banyak operator wisata open trip yang berawal dari hanya sebuah akun media sosial yang merepost foto, kemudian digandrungi banyak followers, lalu berinisiatif menjual paket open trip.

"Fenomena itulah yang turut menghasilkan penipuan. Oleh karenanya, kami harus mengkurasi ketat, selain di medsos," pungkasnya.

Treya merupakan online market place open trip pendatang baru, yang lahir di 2018.

Hingga saat ini, Selasa (17/7/2018) sudah bekerjasama dengan lebih dari 100 operator wisata opentrip hasil kurasi, dengan 50 pilihan destinasi Nusantara.

Treya bisa diakses melalui aplikasi android, aplikasi IOS, juga halaman website.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulĀ "Jumlah Followers Bukan Jaminan "Open" Trip Profesional dan Terpercaya"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini