TRIBUNNEWS.COM - Minuman bubble tea atau disebut "zhenzhu naicha" di negara asalnya yakni Taiwan, populer sampai ke Indonesia.
Di Indonesia pada 2010-2014 menjamur gerai bubble tea di pusat perbelanjaan. Sampai sekarang masih ada gerai bubble tea dengan pelanggan setianya.
Baca: Panas Luar Biasa Jepang, Jadwal Pertandingan di Olimpiade 2020 Dilakukan Perubahan
"Di Taiwan kota asal bubble tea ini di Taichung. Ada dua merek yang selalu mengklaim sebagai penemu pertama. Dari Taiwan kemudian menyebar ke China daratan dan kemudian ke luar negeri," kata representatif dari Taiwan, John saat KompasTravel diundang menjajal enam taman bermain di Taiwan, Taichung, Selasa (10/7/2018).
Penasaran, akhirnya KompasTravel menjajal salah satu gerai bubble tea di Kota Tainan. Nama gerai bubble tea ini adalah TP Tea.
Mirip seperti di gerai bubble tea Indonesia, gerai bubble tea di Taiwan juga punya banyak varian rasa dari aneka campuran bahan minuman. Menunya tertulis dalam huruf Mandarin, tetapi tetap ada terjemahan dalam Bahasa Inggris di bawah huruf Mandarin.
Kebetulan pemesanan dibantu oleh tour leader kami, Vivian. Ia memesan bubble tea rasa original.
"Jadi kalau di Taiwan pilihan susunya ada dua. Susu murni atau susu manis. Kalau mau sehat tentu susu murni, tetapi kalau mau enak yang susu manis," jelas Vivian.
Selain pilihan susu, tingkatan gula juga dapat dipilih. Hitungannya dalam persentase, 100 persen, 50 persen, 30 persen, dan tidak sama sekali.
Pilihan jatuh pada susu manis, gula 50 persen, dengan topping puding dan bubble tea. Jadilah segelas zhenzhu naicha alias bubble tea berukuran besar. Sekali seruput rasa bubble tea yang manis dan dingin melegakan dahaga.
Meskipun sekilas tampak mirip dengan di Indonesia, tetapi bubble tea di Taiwan ternyata punya cita rasa yang berbeda.
Pertama susunya tidak membuat enek karena tidak telalu kental. Justru ini juga yang membuat rasa teh berpeluang lebih terasa. Rasa teh hitam dari bubble tea di Taiwan ini lebih pekat ketimbang di Indonesia.
Kemudian manisnya pas, pilihan gula 50 persen ternyata jadi pilihan yang tepat. Sebab orang Taiwan sendiri juga jarang minum dengan persentase gula sampai 100 persen.
Kemudian yang membedakan adalah es. Jika di Indonesia es lebih berupa es batu, di Taiwan esnya dihancurkan, layaknya es serut tetapi masih lebih kasar. Sensasi dingin jadi lebih merata.
Terakhir tentu topping bubble alias mutiara. Tekstur topping bubble di Taiwan agak lebih keras ketimbang di Indonesia. Rasanya juga lebih manis.
Harga bubble tea yang dipesan seharga 49 New Taiwan Dollar atau setara Rp 25.000. Bisa dibilang lebih murah dari di Indonesia, karena ukuran yang dipesan adalah Large (besar) dengan dua topping.
Namun rasanya kurang tepat jika membandingan satu merek bubble tea di Taiwan dengan bubble tea di Indonesia. Sebab di negara asalnya, gerai bubble tea ini menjamur. Mudah ditemui di area pertokoan dekat jalan raya.