TRIBUNNEWS.COM, LABUHAN BAJO - Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) di Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki sejumlah lokasi wisata yang menakjubkan.
Banyak di antara lokasi tersebut, terbilang masih "perawan" alias belum banyak diketahui khalayak. Tentunya, Mabar memiliki sejumlah lokasi wisata di Kepulauan Komodo sudah kesohor hingga mancanegara.
Namun Mabar masih menyimpan "harta karun" wisata yang layak dikembangkan menjadi objek wisata eksotis.
Matheus Siagian, salah seorang pengusaha di bidang kuliner dan hotel di Labuan Bajo, Mabar, NTT, melirik Cunca Perlamping. Lokasi wisata air terjun yang ditempuh sekitar satu jam dari Labuan Bajo ini, menurutnya, tak jauh dari Cunca Wulang, lokasi wisata air terjun lainnya di Mabar.
"Cunca Perlamping adalah aset wisata baru di Manggarai Barat yang baru saja saya temukan. Terletak di Desa Nobo, dekat dengan lokasi Air Terjun Cunca Wulang yang sudah sering dikunjungi turis-turis domestik maupun mancanegara," ungkap Matheus, Minggu (30/9/2018).
Cunca atau yang berarti air terjun, lanjut Matheus, banyak ditemukan di Kecamatan Mbeliling. Satu di antaranya Cunca Perlamping yang diperkirakan bakal menjadi aset wisata menarik di Desa Nobo.
"Treking ke air terjun ini tidak begitu mendaki. Jarak ke Cunca Perlamping juga tidak terlalu jauh, sekitar 300 meter saja dari lahan parkir terbuka yang ada di Nobo. Tidak begitu mendaki, jalan santai saja, ditambah alam yang sejuk, membuat lokasi ini eksotis," katanya.
"Konon di sekitar wilayah Nobo ini juga ada air panas. Masuk akal, karena air di sini ada rasa-rasa belerang sedikit. Kandungan belerang yang sedikit itu membuat kulit dan rambut kita terasa segar sekali setelah berenang renang di sini sekitar Cunca Perlamping. Warga di sini pun bersahabat, mereka sangat antusias mengantarkan saya ke air terjun ini. Anak-anak kecil yang saya jumpai di sini sangat semangat menunjukkan aset milik desa mereka," papar Matheus.
Pemilik restoran Tree Top ini berharap, Cunca Perlamping dapat dikunjungi oleh banyak wisatawan dan dapat menjadi aset baru di sektor pariwisata milik Mabar yang dapat menopang keseharian warga Nobo.
"Dengan dikembangkannya wisata baru air terjun ini, ke depan banyak warga Nobo yang bisa berkecimpung di bidang pariwisata, menjadi tour guide, semisal. Pengolahan sumber daya alam berupa kelapa atau gula merah, dapat dijadikan aset bagi mereka untuk memutar roda ekonomi di desa ini," jelasnya.
Di sisi lain, tambah Matheus, menjaga kebersihan lingkungan di kawasan wisata baru ini harus menjadi prioritas. "Kebersihan membuat para wisatawan betah untuk mengunjungi bahkan menginap hingga berminggu-minggu di Mabar. Ini artinya peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah)," demikian Matheus.