Bukan cuma dikenal akan kekayaan alamnya yang melimpah, Indonesia juga ternyata punya ragam kuliner yang nggak ada matinya!
Berdasarkan riset yang berdasarkan Chef Muto, masakan Indonesia berhasil menempati posisi teratas dan termasuk yang paling laris sepanjang tahun 2018.
Bicara tentang kuliner Nusantara, setiap daerah memiliki keunikan masing-masing. Salah satunya adalah papeda. Makanan khas wilayah Merauke ini mulai dikenal di daerah ibukota karena dikreasikan dengan olahan telur.
Cerita tentang papeda
Papeda adalah bubur sagu yang menjadi makanan utama Papua dan Maluku. Bagi masyarakat adat Sentani dan Abrab pasti sudah nggak asing lagi dengan makanan ini.
Bermula dari pohon sagu yang tumbuh di wilayah itu, masyarakat pun memanfaatkan sari patinya menjadi tepung sagu dan diolah menjadi papeda.
Kamu mungkin berpikir Papeda hanyalah sebuah makanan, tetapi untuk masyarakat Timur papeda memiliki arti yang sangat mendalam. Makanan ini sering disebut-sebut sebagai ungkapan ‘Papua Penuh Damai’.
Dulu, memang sering terjadi perang antar suku yang menelan korban dan kerugian material. Dari sanalah Papeda menjadi lambang damai untuk mempersatukan berbagai suku di Papua.
Apalagi Papeda diperoleh dengan proses yang nggak muda sehingga seluruh masyarakat bergotong royong untuk membuatnya. Mulai dari pengambilan batang, pemarutan, hingga pengolahan.
Bentuk makanan ini lengket seperti lem, tapi siapa sangka sangat baik bagi kesehatan. Ada banyak nutrisi di dalamnya. Sebut saja karbohidrat, protein, lemak, kalsium, fosfor, dan zat besi. Bila dikonsumsi dengan sayur, maka Papeda sangat tinggi serat.
Dilansir dari Sari Husada , tingginya kadar serat dalam sagu berperan sebagai prebiotik, menjaga mikroflora usus, meningkatkan kekebalan tubuh hingga mengurangi risiko kanker usus dan paru-paru.
Cara menikmati papeda
Untuk menikmatinya, papeda disajikan dengan ikan mumbara, tongkol, kue, maupun kakap merah yang telah dimasak dengan bumbu kunyit.
Rasa dari makanan pokok masyarakat Papua ini sebetulnya hambar, sehingga peran ikan kuah kuning sebagai lauk sangat penting. Selain itu, papeda juga dapat dinikmati dengan sayur ganemo yang diolah dari daun melinjo muda yang ditumis dengan bunga pepaya dan cabai merah.
Di setiap acara maupun upacara penting, papeda nggak boleh ketinggalan. Karena hidangan ini sudah menjadi tradisi turun temurun bagi masyarakat Papua.
Nah, buat yang penasaran dengan cita rasa otentik dari papeda, nggak perlu jauh-jauh ke wilayah timur karena papeda sudah mulai banyak dijual di beberapa restoran di Jakarta. Selamat mencoba!