TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Bali Wedding Association (BWA), Marcelino Wauran, mengatakan Bali menjadi destinasi favorit wedding atau resepsi pernikahan, baik bagi lokal market hingga wisatawan mancanegara (wisman).
Biaya yang dikeluarkan untuk wedding di Bali pun tak tanggung-tanggung, mulai ratusan juta hingga miliaran bahkan trilunan.
Hal itu didukung banyaknya hotel bintang dan villa berkelas dengan view tebing dan samudera luas di Bali selatan, serta venue lainnya yang lengkap, untuk semua peminat wedding di Bali.
Ia menjelaskan, selama ini tamu lokal Indonesia yang menikah di Bali rata-rata menghabiskan dana pernikahan dari Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar.
Baca: Bank Indonesia Restui Alipay dan WeChat Digunakan di Bali
“Biaya dekorasi saja bisa sampai Rp 500 juta,” sebutnya.
Bahkan jika pernikahannya tergolong mewah bisa sampai Rp 5 miliar.
“Nah kalau tamu asing biasanya menghabiskan malah lebih sedikit dari tamu lokal, karena undangan mereka lebih sedikit, sewa tempat juga sedikit. Tapi tergantung juga, karena bisa di bawah Rp 1 miliar, bisa juga lebih dari semiliar,” tegasnya.
Bahkan ada villa mewah biayanya sekitar Rp 750 juta per malam jika dibooking semua (buy out).
“Kalau ini dikali 2 malam minimun bisa sampai sampai semiliar lebih buat sewa venue saja,” sebutnya. Untuk tamu wedding lokal, kata dia, lebih menyukai venue di hotel dan alam terbuka tergantung cuaca.
“Ada yang suka pantai dan privat villa, ada juga yang suka ke ballroom kalau musim hujan,” jelasnya. Ada juga yang menyukai villa dengan view tebing menghadap laut bebas di kawasan Pandawa dan sekitarnya.
“Di kompleks sana banyak villa privat yang kapasitasnya 150an orang per villa,” ujarnya.
Marcel, sapaan akrabnya, menyebutkan untuk sewa villa dengan view menakjubkan ini spending money yang dikeluarkan berkisar Rp 2 miliar minimum include semua.
Estimasinya, tempat saja Rp 100 juta sampai Rp 200 juta per malam kemudian 2 malam Rp 400 juta. Makanan per orang sekitar Rp 1 juta dengan undangan sekitar 150 orang maka Rp 150 juta.
Paket minuman juga dekorasi venue bisa hingga Rp 300 juta. Belum lagi entertaiment band, atau akustik, sound system dan sebagainya.
Diperkirakan total hingga Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar. Termasuk videografer, fotografer, sewa kursi, gaun, dan sebagainya.
Intinya yang cukup banyak menghabiskan dana, dan menjadi hal utama dalam wedding di Bali adalah makanan-minuman, venue, dan dekorasi.
Ke depannya, BWA akan terus promosi ihwal destinasi wedding di Bali yang berkualitas dengan pelayanan optimal baik dalam dan luar negeri.
“Sehingga dari luar tahu bahwa wedding organizer memiliki asosiasi yaitu BWA, bisa menggunakan member kami agar terjamin,” tegasnya.
Sehingga diharapkan pula tidak ada penipuan dari oknum WO di Bali. Sampai saat ini member BWA telah mencapai 76 WO.
Ia mengatakan warga negara yang doyan wedding di Bali banyak berasal dari China, Australia, disusul India, Jepang, dan Korea.
Sementara Indonesia, banyak datang dari Jakarta, Surabaya, Bandung, Manado, Sulawesi, Sumatera, Lampung, Medan dan sebagainya.(*)
Berita ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul "Mengapa Bali Jadi Magnet Destinasi Wedding? Padahal Segini Rincian Biaya Untuk Resepsi Pernikahan"