News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tsunami di Banten dan Lampung

Kawasan Wisata dan Pemukiman di Pandeglang Jadi Wilayah Terparah yang Terdampak Tsunami

Editor: Arif Setyabudi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Kepolisian menyelamatkan Ali, seorang bocah korban selamat tsunami di Hotel Mutiara Carita, Labuan, Pandeglang, Banten, Minggu (23/12/2018). Tsunami menyerang pesisir Banten pada Sabtu malam 22 Desember 2018. Minimal 40 orang dinyatakan meninggal dan ratusan lainnya hilang dalam tragedi tersebut. TRIBUNNEWS/HO/POLDA BANTEN

(TribunTravel.com/Arif Setyabudi)

TRIBUNNEWS.COM - Tsunami menerjang wilayah pesisir Banten dan Lampung Selatan pada Sabtu (22/12/2018) malam.

Gelombang tinggi di pesisir Serang dan Lampung ini disebut tsunami oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG).

BMKG menyampaikan kesimpulan tersebut setelah mendapatkan data dari 4 stasiun pengamatan pasang surut di sekitar Selat Sunda pada waktu kejadian tsunami, yaitu pukul 21.27 WIB.

Sebelum terjadi tsunami, BMKG sudah memberikan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku 22 Desember hingga 25 Desember di Selat Sunda.

Dilansir oleh TribunTravel.com dari laman Kompas.com, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rachmat Triyono menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada aktivitas seismik di sekitar lokasi gelombang tinggi.

"Jadi masih belum jelas penyebabnya. Apakah mungkin karena aktivitas Krakatau? Kita belum tahu," katanya saat dihubungi Kompas.com

Sementara itu BNPB melaporkan ada 43 orang meninggal dan 584 luka-luka akibat tsunami di Banten dan Lampung ini.

Menurut BNPB dalam laman resminya, menyatakan Pandeglang adalah daerah yang paling parah terdampak tsunami.

Di Kabupaten Pandeglang tercatat 33 orang meninggal dunia, 491 orang luka-luka, 400 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, dan 10 kapal rusak berat.

Dalam Instagram BNPB, @bnpb_indonesia, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan daerah yang terdampak adalah permukiman dan kawasan wisata.

HALAMAN SELANJUTNYA >>>>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini