TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Kenaikan harga tiket pesawat dan bagasi berbayar mulai terasa dampaknya. Jumlah penumpang di Bandara Hang Nadim mengalami penurunan drastis.
Jika biasanya dalam sehari jumlah penumpang 7.000 pada hari biasa, kini hanya sekitar 5.000 saja.
Sepinya jumlah penumpang itu otomatis berdampak pada seluruh stakeholder di area bandara. Tak terkecuali kalangan sopir taksi bandara.
Jhonny, salah satu pengemudi taksi bandara yang sudah bekerja selama 4 tahun di bidang tersebut mengakui adanya pengaruh sepinya penumpang bandara terhadap pendapatan hariannya
Baca: Dampak Mahalnya Harga Tiket Pesawat Domestik, Wisatawan Diprediksi Alihkan Liburan ke Luar Negeri
“Pengaruhnya lebih ke penerapan bagasi berbayar sih. Kalau tiket mahal kan orang kalo butuh pasti pergi juga” ujarnya, Jumat (8/2/2019)
Ia menjelaskan, jika biasa nya penumpang yang datang sendirian dan membawa banyak barang kemudian memilih taksi sebagai alat transportasinya, sekarang penumpang hanya membawa 1 ransel atau koper kecil saja dan lebih memilih jasa ojek yang lebih ekonomis.
Namun, menurut Jhonny, penerapan bagasi berbayar dan kenaikan harga tiket itu pengaruhnya tidak terlalu signifikan
“Tapi menurunnya tidak terlalu signifikan. Memang semenjak ada taksi online yang masuk ke Batam ini kita mulai sepi. Jadi sudah sepi sejak itu. Kalo dari adanya bagasi bayar sama harga tiket naik pengaruhnya tidak jauh berbeda” ujar pria berbaju batik itu.
Jhonny berharap agar pemerintah mampu menyelesaikan masalah ini agar masyarakat lebih sejahtera
“Diselesaikanlah dua hal itu (bagasi berbayar dan harga tiket mahal). Kasian juga penumpang kan, kita supir taksi juga kasian pendapatan turun. Masalah dengan taksi online sudah ada titik tengah, masak sekarang kita harus bermasalah dengan maskapai pesawat” tutupnya. (nhp)