News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pernikahan Artis

Menelusuri Sejarah Masjid Camii Tokyo, Lokasi Pernikahan Syahrini

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masjid Camii Tokyo, yang menjadi lokasi perkawinan Syahrini dan Reino Barack. Di sebelah kiri foto adaah tampak dalam Msjid, dan tampilan luar Masjid camii Tokyo

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Masjid di Masjid Camii di Tokyo mendadak mencuri perhatian publik tanah air. Masjid ini dikabarkan menjadi lokasi pernikahan Syahrini dan Reino Barack.

Penyanyi bernama asli Fatimah Syahrini Zaelani ini akan mengikat janji suci dengan pria pilihannya di Masjid milik pemerintah Turki di Tokyo Jepang.

Koresponden Tribunnews.com di Jepang mencoba menelusuri sejarah Masjid Camii Tokyo yang sebelumnya juga dipakai pasangan Maia Estianty dan Irwan Musry menikah.

Jika selama ini beredar kabar bahwa Masjid Camii adalah juga dibangun dengan dana sebagian besar oleh orang Indonesia adalah tidak benar.

Baca: Syarat Syahrin Menikah di Masjid Camii Tokyo, Bayar Uang Sedekah 10 Ribu Yen

"Masjid ini dibangun sepenuhnya oleh dana bantuan pemerintah Turki sehingga jadi secantik ini, tidak ada dana besar dari orang Indonesia saat pembangunan dulu," ungkap seorang pengurus masjid tersebut kepada Tribunnews.com.

Bagian dalam kubah cantik masjid Camii Tokyo (KORESPONDEN TRIBUNNEWS.COM/Richard Susilo)

Awalnya masjid Camii dibangun bersama sekolah tanggal 12 Mei 1938 oleh imigran Bashkir dan Tatar dari Rusia yang datang ke Jepang setelah Revolusi Oktober. Pembuatan dengan arahan Abdurreshid Ibrahim, Imam pertama masjid, dan Abdülhay Kurban Ali.

Pada tahun 1986, masjid harus dihancurkan karena kerusakan struktural yang parah. Di bawah arahan dan dukungan Diyanet İşleri Başkanlığı, sebuah bangunan baru dimulai pada tahun 1998.

Baca: Suasana Terkini Masjid Camii Tokyo yang Jadi Lokasi Pernikahan Syahrini dan Reino Barack

Syahrini (TribunStyle.com/ Instagram @PrincessSyahrini)

Arsitek untuk bangunan tersebut adalah Muharrem Hilmi Senalp. Ornamen didasarkan pada arsitektur religius Ottoman.

Sekitar 70 pengrajin Turki melakukan perincian finishing, dan sejumlah besar marmer diimpor dari Turki. Konstruksi selesai pada tahun 2000 dengan biaya sekitar 1,5 miliar yen (saat itu). Peresmian penggunaan diadakan pada tanggal 30 Juni 2000.

Tokyo Camii memiliki luas 734 meter persegi dan memiliki satu lantai basement dan tiga lantai di atas tanah dengan total luas lantai 1.477 meter persegi.

Kubah utamanya setinggi 23,25 meter dan didukung oleh enam pilar, sedangkan menara yang berdekatan tingginya 41,48 meter.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini