TRIBUNNEWS.COM - Waduk Wadaslintang menjadi satu destinasi yang menawarkan keindahan pesona luar biasa di Wonosobo.
Karena keindahan yang ditawarkan dari Waduk Wadaslintang, banyak yang menganggap bahwa waduk ini adalah jelmaan mini dari Danau Toba yang menjadi ikon provinsi Sumatera Utara.
Diketahui bahwa Waduk Wadaslintang sudah ada sejak tahun 1988 yang dibangun dengan beberapa tujuan untuk masyarakat sekitarnya.
Pembangunan waduk ini dimulai pada tahun 1982 dan selesai pada tahun 1988 dengan memindahkan sembilan desa yang mencakup 7 ribu penduduk di perbatasan Kabupaten Kebumen-Wonosobo.
• 7 Hotel Murah Kawasan Dieng Wonosobo, Tarif Kurang dari Rp 200 Ribu Sudah Bisa Akses Wi-Fi Gratis
Beberapa fungsi dari waduk ini seperti kebutuhan irigasi, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), perikanan, mencegah banjir, menampung air dan untuk tujuan pariwisata itu sendiri.
TONTON JUGA
Luas daerah tangkapan air dari Waduk Wadaslintang mencapai 196 kilometer persegi yang mampu menampung air dengan maksimal 443 juta meter kubik.
Waduk ini menggunakan Kali Medono atau Kali Gede atau Kali Bedegolan sebagai sumber air utamanya dengan beberapa anak sungai kecil seperti Sungai Lancar, Sungai Waturangkang, Sungai Somagede dan Sungai Tritis.
• Ditutup Sementara, Kini Jalur Menuju Dieng via Wonosobo Resmi Dibuka
Pesona yang ditawarkan oleh waduk ini juga sangat indah dengan kawasan hutan pinus yang mengelilingi Waduk Wadaslintang dan lanskap pegunungan asri yang hijau.
Satu spot di kawasan waduk ini yang sering dicari oleh para wisatawan adalah Lubang Sewu yang bisa ditemukan hanya pada saat musim kemarau tiba.