TribunTravel.com/rizky tyas
TRIBUNNEWS.COM - Banyak yang berasumsi mendengkur adalah masalah umum yang terjadi pria.
Tetapi sebuah penelitian baru menemukan bahwa wanita juga mendengkur, meskipun mereka sering tidak mengakuinya.
Ketika mengakui mendengkur, mereka bersikeras bahwa suaranya tidak sekeras pria.
Para peneliti yang mengamati hampir 2.000 pasien yang datang ke laboratorium untuk studi tidur menemukan bahwa hampir 40 persen wanita yang menyatakan diri mereka bukan pendengkur ternyata memiliki intensitas mendengkur yang parah atau sangat parah, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Sleep Medicine.
Mendengkur dapat menjadi gejala sleep apnea, meningkatkan risiko seseorang untuk kondisi serius termasuk tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke.
Namun, para peneliti belum memberikan komentar dalam pernyataan pers.
"Meskipun tidak ada perbedaan dalam intensitas mendengkur berdasarkan jenis kelamin, perempuan cenderung tidak mengakui mereka mendengkur dan meremehkan kerasnya dengkuran mereka", kata rekan penulis penelitian Dr. Nimrod Maimon, seorang profesor di Universitas Ben-Gurion Negev dan kepala kedokteran internal di Soroka University Medical Center, dalam pernyataan itu.
"Fakta bahwa wanita melaporkan mendengkur lebih jarang dan menggambarkannya lebih ringan mungkin menjadi salah satu penghalang yang mencegah wanita mencapai klinik tidur untuk studi tidur."
Dilansir TribunTravel.com dari laman AsiaOne.com, Rabu (1/5/2019), 1.913 pasien dalam penelitian ini terdiri dari 675 wanita dan 1.238 pria.