TRIBUNNEWS.COM - Seseorang yang pulang dari liburan dengan melakukan perjalanan udara bisa jadi membawa sesuatu yang tak terduga, seperti virus.
Tampaknya melakukan perjalanan udara dapat membuat kita sakit, meski itu tidak selalu benar.
"Lebih baik dibimbing oleh data ketimbang mengandalkan kabar angin," ucap spesialis infeksi menular Cleveland Clinic, Steven D. Mawhorter, MD, direktur medis International Travel Clinics.
"Orang-orang menganggap, harga gas selalu naik sebelum akhir pekan, namun data mengatakan harga naik dan turun secara merata sebelum liburan. Ingatan selektif yang sama bisa jadi benar antara perjalanan udara dan penyakit," kata Mawhorter.
Baca: Promosikan Wisata NTT, 39 Finalis Puteri Indonesia 2020 Berkumpul di Labuan Bajo
Baca: Pesawat Komersil Ternyata Tak Boleh Lintasi Antartika, Ini Alasannya