TRIBUNNEWS.COM - Kebijakan lockdown karena pandemi virus corona bagai dua sisi mata uang.
Di satu sisi kualitas lingkungan membaik, tetapi di sisi lain ekonomi masyarakat terancam.
Hal ini yang terjadi dengan para sherpa, sebutan bagi pemandu dan porter Gunung Everest yang tak memiliki pendapatan.
Dikutip dari News.com.au, saat ini, kota di bukit Pegunungan Himalaya bernama Khumjung seharusnya ramai menjelang musim pendakian Gunung Everest.
Baca: Satu-satunya Penumpang Pesawat, Wanita Ini Dapatkan Layanan First Class
Baca: Pendakian Everest Ditutup karena Virus Corona
BERITA REKOMENDASI