TRIBUNNEWS.COM - Transportasi udara sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Pasalnya dengan moda transportasi tersebut, kita akan dengan mudah untuk berpindah dari satu daerah ke daerah lain.
Namun, saat ini dunia penerbangan sedang berduka. Pasalnya semenjak Covid-19, bisa dikatakan jumlah penumpang yang menggunakan moda transportasi tersebut mengalami penurunan drastis.
Tidak sampai di situ, banyak pertanyaan yang muncul dari setiap orang, "apakah setelah pandemi harga tiket pesawat masih bersahabat?".
Dikutip dari CNN, ternyata ada empat faktor yang mempengaruhi harga tiket pesawat setelah pandemi berakhir;
Anjuran physical distancing
Salah satu upaya untuk menekan angka penyebaran Covid-19 adalah dengan cara melakukan physical distancing. Ternyata cara tersebut juga digunakan oleh beberapa maskapai.
Sebagai contoh Delta Airline menerapkan physical distancing dengan cara memblokir kursi tengah dan membatasi muatan penerbangan hingga 30 Juni mendatang.
Bahkan, beberapa maskapai seperti Emirates, American Airlines, Japan Airlines, United Wizz Air dan lainnya hanya menyediakan 50 persen kursi dari keseluruhan total kursi di pesawat.
Harga minyak turun, apakah harga tiket juga turun?
Untuk menjadi bahan bakar pesawat, minyak mentah harus dicampur dan dan disuling terlebih dahulu sehingga membutuhkan biaya tambahan.
Dengan kata lain, meskipun minyak itu murah, bahan bakar jet masih perlu disempurnakan dari itu sehingga membutuhkan biaya tambahan.
Biasanya, biaya tambahan untuk bahan bakar pesawat ini dibebankan oleh penumpang yang masuk dalam harga tiket finalnya.
Jika maskapai menghapuskan biaya tambahan ini pada tiket penumpang, kemungkinan harga tiket pesawat tidak begitu mahal.
Namun, jika biaya tambahan ini dibebankan di tiket pesawat, maka harga tiket pun menjadi lebih mahal.
Pengaruh dari sektor pariwisata
Ketidakpastian dari akhir virus corona menimbulkan keraguan dan bagi sebagian orang, meskipun harga tiket pesawat murah, mereka masih ragu untuk melakukan perjalanan.
Terlebih jika perjalanan ini dengan tujuan wisata, tentunya mereka akan menunggu agar situasi kesehatan dan ekonomi menjadi lebih stabil dahulu.
Sentimen seperti itu akan membuktikan hambatan besar bagi kebangkitan pariwisata dan mempengaruhi penjualan tiket pesawat.
Maskapai lakukan penyesuaian permintaan, apakah tarif tetap sama?
Di Australia, tepatnya di Bandara Alice Springs, diparkir banyak pesawat dari berbagai maskapai, seperti Singapura Airlines, SlikAir, hingga Scoot.
Diparkirnya puluhan pesawat ini merupakan dampak dari krisis akibat COVID-19 yang menyebabkan banyak penerbangan dibatalkan.
Hal ini juga terjadi di beberapa maskapai lainnya yang memensiunkan armadanya lebih cepat.
Belum lagi, banyak maskapai yang merumahkan sementara para pekerja karena terhentinya operasional mereka.
Ketika pandemi telah berakhir, tentu saja maskapai penerbangan menerapkan harga tiket sesuai dengan permintaan.
Namun, hal ini juga memperhitungkan biaya pengeluaran yang mereka keluarkan selama masa pandemi.